#Info
Tulungrejo Batu#
Desa
Tulungrejo Kecamatan Bumiaji pada Hari Kamis 13 November 2014 telah
melaksanakan kegiatan Karnaval sebagai prosesi penutupan acara Selamatan Desa. Acara
tersebut atas inisiatif Kepala Desa Tulungrejo Suliono. Tujuan diadakan
Karnaval ini selain untuk menyelamati bersih desa juga untuk menunjukkan pada
masyarakat dari luar desa Tulungrejo bahwa Desa Tulungrejo bisa melakukan
kegiatan karnaval ini dengan meriah karena sebagai salah satu tujuan wisatawan
dari luar Kota Batu.
Karnaval
ini dimulai dengan Selamatan berupa Nasi Tumpeng di pertigaan arah Dusun
Wonorejo dan Desa Sumberbrantas. Yang dipimpin oleh tokoh adat dari Dusun
Junggo Sunardi (Kancil). Yang mendo’akan semoga kedepan Kepala Desa beserta Perangkat
Desa. dan Perangkat Dusun selalu diberikan keselamatan dalam memimpin Desa dan
Dusunnya. Serta memohon pada Tuhan agar masyarakat Desa Tulungrejo dimudahkan
mencari rejeki, sandang pangan dan diberikan keamanan terjauh dari bencana.
Karnaval
ini dimulai jam 10.00, rombongan pertama adalah Kepala Desa beserta Perangkat
Desa diikuti unsur lembaga Desa BPD, LPMD, PKK lantas dilanjutkan rombongan
dari Dusun Junggo, Dusun Kekep, Dusun Gerdu, Dusun Gondang, Dusun Wonorejo dan
diakhiri dengan Tari Sapu Pancasila Indonesia yang merupakan gabungan pelaku
seni Tari Sapu dari Desa Tulungrejo, Desa Pesanggrahan, Kelurahan Songgokerto
dan Desa Pandanrejo.
Dibarisan
start sesuai dengan rencana panitia acara dimulai jam 10.00 dan di start paling
akhir jam 13.30 hal ini diharapkan agar bisa cepat selesai tidak sampai malam
hari karena takut terkendala dengan cuaca hujan. Yang disayangkan panitia
Selamatan Desa tidak mengantisipasi kemacetan jalan dari Kota Batu menuju Pacet
Kabupaten Mojokerto. Hal ini dikeluhkan
beberapa pengguna jalan dari Mojokerto yang akan menuju Malang atau sebaliknya.
Tetapi ada hikmahnya karena penampilan dari kelima dusun sangat bagus, mereka
jadi melupakan kemacetan dan sebagian malah menonton dengan mengambil foto atau
merekam dengan andrioidnya. Pengunjung dari Kota Malang juga ada yang bertanya
apakah kegiatan ini dilakukan setiap tahun? Salah seorang panitia pelaksana
kegiatan Arif Erwinadi menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan setiap bulan
Suro. Semua kostum peserta dibiayai secara Swadaya oleh masyarakat di
masing-masing Dusun, hanya pembuatan Tumpeng setiap dusun dapat dana Supprot
dari Panitia sebesar Rp 500.000,- untuk 3 buah tumpeng. Yang jadi keluhan
pengguna jalan yaitu tidak tersedianya rambu-rambu jalan yang menunjukkan jalan
alternative bagi mereka yang dikejar waktu untuk sampai pada tempat tujuan
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar