Bertempat di
Zam Zam Hotel & Resort Selasa 9
September 2014 Bappeda Kota Batu mengadakan FGD (Focus Group Disccusion)
tentang RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah). Dalam laporannya
Kabid Perencanaan Ekonomi Bappeda Kota Batu selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa
kegiatan FGD ini diselenggarakan agar regulasi Pemkot Batu dan Perencanaan
Pengembangan Pariwisata dapat disinergikan dengan para stakeholders, budayawan
dan unsur masyrakat.
Undangan
FGD terdiri dari :
1. Unsur
birokrasi.
2. Unsur
Pelaku Pariwisata (Pemilik, Pengelola, Jasa Wisata, obyek wisata, hotel dan
villa).
3. Unsur
kelembagaan : PHRI, Dewan Kesenian.
4. Komunitas
Pendukung Pariwisata antara lain komunitas dokar, ojek, & pedagang kawasan payung.
Narasumber
terdiri dari : Dinas Pariwisata Batu, PHRI, Budayawan dan Tim Tekhnis dari
Universitas Brawijaya.
Kepala
Bappeda Batu Eny Rachayuningsih dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa :
RIPPDA
(Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) sebelumnya sudah ada tetapi
karena ada RPJMD yang baru agar disesuaikan dengan Visi Missi Walikota.
Walikota Batu sudah ada MoU dengan Rektor Universitas Brawijaya. Mulai hari
Selasa semua SKPD mengikuti
Workshop singkat tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah di Unbraw.
Seharusnya
FGD ini undangan untuk birokrasi lebih
sedikit dibandingkan dengan unsur masyarakat. Seharusnya unsur dari masyarakat
yang diperbanyak. Visi missi 2012 sd 2017 Batu Pertanian Organik berbasis Pariwisata
Internasional tertuang dalam RPJMD.
Tempat wisata di Batu harus ada yang bertaraf internasional. Membaca di google bahwa kebun
binatang di Batu masuk peringkat tingkat Asia yaitu Batu Seccret Zoo. Peran Pemerintah Kota Batu sebagai fasilitasi dan regulasi. RIPPDA nanti akan
dijadikan Perda Pariwisata untuk menyesuaikan dengan RPJMD. Agar ada Output dan
Outcome, RIPPDA turunan langsung dari RPJMD. Kalau peruntukan ruang ada RTRW
turunannya di RTDK. Pertanian dan
Pariwisata harus dikelola dengan baik supaya lahan pertanian di Kota Batu tidak
habis. Luas Kota Batu 19.908 Ha terdiri dari 57% hutan, 20 % untuk lahan
pertanian dan budidaya sedangkan sisanya 23 % untuk pemukiman.
Pariwisata
di Kota Batu memiliki 3 kelebihan yang tidak dimiliki oleh Kabupaten dan
Kota di daerah lain di Indonesia yaitu :
1. View
yang indah, ada pelarangan tidak diperbolehkan membangun bangunan yang lebih tinggi dari view.
2. Udaranya
yang sejuk
3. Airnya
yang jernih, data terakhir terdapat 138
sumber mata air yang semuanya mengalir deras disaat musim penghujan.
Ketua tim
Universitas Brawijaya Nindyasari ST, MT konsultan dari Universitas Brawijaya
menyampaikan sesuai yang disampaikan
oleh Kepala Bappeda Batu bahwa Rektor Universitas Brawijaya telah ada MoU
dengan Pemkot Batu , maka sebagai tim tekhnis Pariwisata Batu tujuan diadakanya
kegiatan FGD ini antara lain :
1. Ingin
menampung aspirasi pariwisata dari stakeholders.
2. Agar
muncul isu-isu apa yang berkembang di Kota Wisata Batu, isu apa pun agar bisa
disampaikan oleh para peserta untuk dijadikan masukan.
3. Kegiatan
FGD ini dimoderatori oleh Pakar Pariwisata dari Universitas Brawijaya Akhmad
Faidhal Rahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar