Malang
Expres, Jum’at 1 Agustus 2014
Batu
– Selama sebulan ini, warga Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji
Kota Batu digegerkan dengan adanya lutung jadi-jadian. Setiap lutung ini
muncul, selalu saja ada uang milik warga yang hilang. Diyakini warga Lutung ini
adalah hewan yang digunakan untuk
pesugihan.
Banyak
warga yang melaporkan telah kehilangan uangnya, tidak hanya ribuan uang yang
raib jumlahnya hingga puluhan juta rupiah. Akibatnya selama sebulan ini, warga
dibuat resah. Setiap hari, mereka selalu berjaga berkeliling kampung dan
sesekali terlibat kejar-kejaran dengan lutung yang konon bisa meloncat lebih
dari tiga atap rumah warga.
Kusmanto
36 tahun, salah satu korban menuturkan, ia kehilangan uang sebesar Rp 2 juta
yang ditaruhnya di dalam saku jaketnya. Jaket ini masih berada di jok mobil yang pintunya terkunci. “Saat itu,
mobil saya baru saja masuk dalam garasi, pintu mobil saya kunci.
Lalu saya diberitahu anak-anak kalau ada lutung jongkok diatap garasi mobil
saya,” ujarnya. Saat itu, ia tidak berfikiran macam-macam, karena ia menyangka
kalau lutung tersebut adalah Lutung Jawa yang dikarantina di kawasan Coban
Talun. Ia hanya mengusir lutung tersebut, karena khawatir genteng garasi
mobilnya akan melorot.
Saat
itu ia melihat kejanggalan dari lutung jadi-jadian tersebut, meski kepala dan
wajahnya memang kepala lutung, badannya lebih mirip seperti celeng atau babi hutan. “Matanya
merah dan bersinar menakutkan,” ujarnya. Begitu lutung ini pergi, Kusmanto
mengambil lagi jaketnya yang ada di dalam mobil. Namun saat diperiksa, uang
miliknya yang rencananya akan dibelikan
obat-obatan pertanian sudah raib. Dijelaskannya, setiap hari ternyata semakin
banyak warga yang kehilangan uangnya.
Peristiwa
ini terjadi setelah atap rumah mereka, terlihat lutung jadi-jadian ini. Awalnya
jumlah uang warga yang hilang tidak besar, hanya berkisar Rp 5.000 hingga Rp
10.000. namun begitu mendekati Idul Fitri, besaran uang warga yang hilang
semakin besar mencapai puluhan juta rupiah. “Mendekati Idul Fitri, jumlah uang
warga yang hilang semakin besar, ada yang kehilangan Rp 8 juta hingga Rp 15
juta,” papar dia. Sederet nama warga, sudah menjadi korban lutung jadi-jadian
ini. “Bahkan beberapa warga telah kehilangan lebih dari satu kali,” tegas
Kusmanto pada Malang Expres, dia menerangkan, ada salah satu warga yang mencoba
memberi umpan untuk menangkap lutung ini. Namun bukannya mengambil uang yang
dijadikan umpan, lutung ini malah mengambil uang yang lebih besar yang disimpan
warga ini di dalam almarinya, “Diberi umpan uang Rp 500.000 yang diletakkan di
depan halaman, tapi malah uang Rp 15 juta yang ada di dalam lemari hilang
diambil. Ini khan sangat meresahkan,” ujar petani apel tersebut.
Muncul hingga Subuh
LUTUNG
jadi-jadian ini selalu muncul pada pukul 00.30 hingga menjelang Subuh. Lutung
ini konon dipercaya warga memiliki ilmu sirep. Bila ada warga yang
memergokinya, warga yang menggunakan alas kaki, sandal ataupun sepatu, bisa
langsung tertidur, namun hal itu tidak berlaku untuk warga yang kakinya
menyentuh langsung di tanah. Beberapa pemuda sempat berhasil mengambil foto
yang diambil menggunakan kamera
handphone, terlihat wajah lutung
menyeringai seperti marah, matanya bersinar dan badannya berbentuk
seperi celeng.
Yang
membuat warga terkejut, saat di foto lutung ini ternyata berdiri diatas dahan
pohon apel. Anehnya pohon apel yang ukurannya sangat kecil ini tidak patah,
meski di injak oleh lutung yang ukurannya cukup besar itu. Beberapa warga
sempat mencoba menembak lutung ini dengan menggunakan senapan angin, namun
tidak disangka saat digunakan senapan ini ternyata macet, tidak bisa digunakan.
“Begitu sudah masuk dalam bidikan, ternyata senapan itu malah macet, tidak bisa
digunakan. Saat diarahkan keatas, senapannya baru bisa meletus, “ ujar
Kusmanto. Setelah Idul Fitri, ternyata lutung jadi-jadian ini ternyata masih
beroperasi.
“Dalam
semalam, tiga rumah warga dikuras, masing-masing kehilangan uang Rp 2 juta,”
paparnya. Karena itulah, akhirnya warga setiap malam selalu berjaga di
pojok-pojok kampung. Mereka mengantisipasi munculnya lutung ini, hampir setiap
malam terjadi kejar-kejaran antara warga dengan lutung jadi-jadian ini. “Setiap
malam kita selalu berjaga-jaga, muncul lutung ini tidak setiap hari, tapi pada
waktu-waktu tertentu. Yang membuat kita jengkel, ia selalu mencuri uang di
daerah yang tidak kita jaga, ujar Sarjono warga lainnya.
Sejumlah
warga mengakui kalau aksi lutung jadi-jadian ini memang membuat resah warga.
Setiap malam mereka tidak bisa tidur dengan tenang, lantaran khawatir uang
mereka hilang digondol lutung ini.
“Semoga
cepat hilang, biar warga bisa tenang, karena setiap hari kita terutama
anak-anak muda berjaga-jaga di sudut-sudut kampung, “ terang Kadir, warga Dusun
Wonorejo Desa Tulungrejo. Menurutnya, setelah lebaran ada salah satu
tetangganya yang kehilangan uang setelah kemunculan lutung jadi-jadian
tersebut. (muh/mar)
#Info Tulungrejo Batu# Isu ini memang sudah beredar hampir sebulan di Dusun
Wonorejo Desa Tulungrejo bukan di Dusun Junggo sebagaimana yang ditulis oleh Malang Expres. Sayangnya warga yang
menjadi narasumber kurang begitu dijelaskan dengan detil alamat rumahnya
seperti orang bernama Kusmanto dan
Sarjono kurang begitu dikenal oleh warga Desa Tulungrejo yang lainnya. Sedangkan
narasumber bernama Kadir memang sudah dikenal orang sebagai warga Kampung
Pancasila Dusun Wonorejo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar