Dalam acara FGD RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) Narasumber dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia) Kota Batu Timotius Rahani Hotel Agro Kusuma menyampaikan
bahwa :
Kota Batu masuk 5 besar distinasi favorit
setelah Bali, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Banyak yang ingin meniru Kota
Batu. Mereka iri dengan PHRI Batu yang kompak. Kota Batu untuk hotel maju
significant. Tahun 2005 okupasi hotel 41 sd 20%. Tahun 2014 pertumbuhan 11% ke
angka 52%. Tahun 2005 jumlah hotel tidak sebanyak saat ini. Jumlah kamar tersedia 1038 kamar,
hotel berbintang 1 sd 4 dan bintang 5 Hotel
Singhasri 340 kamar. Belum termasuk kamar untuk tamu kelas Melati Losmen,
Jasmin Hotel sekitar 3.000 lebih. 52% dari hotel berbintang.
Permasalahannya saat ini yaitu
1.
Kendala mobilisasi. Sulitnya tiba di kota Batu. 80% tamu dari
Surabaya dan Sidoarjo selebihnya kota lain di Jatim dan Jakarta. Pasar
potensial dari Surabaya. Akses menuju
distinasi harus diprioritaskan. Saat lebaran tamu dari Surabaya berangkat jam
09.00 tiba di Batu jam 16.00 atau 17.00 karena macet di Porong dan Purwosari.
2.
Kemacetan jalan dimana-mana, masuk Batu kendaraan padat merayap .
3.
Destinasi pariwisata sangat berdekatan. Dari Malang jarang tempat
wisata, sampai Batu adanya tempat wisata berdekatan hal ini yang membuat
macet. Harusnya ada terminal
transportasi khusus sebelum masuk ke Kota Batu. Pintu masuk yang macet dari
arah Malang. Lalu ada pengantaran ke tempat-tempat Pariwisata ,sangat nyaman
bila diantarkan Tourist shuttle bus. Kota Batu yang tidak dimiliki Kota lain
adalah udara segarnya.
4.
Kesimpulan dari pemilik hotel, tamu tinggal di Batu hanya 1,5
hari. Paling tidak punya destinasi 3 tempat. Waktu berkeliling tidak lebih 5
jam. Semoga bisa diperpanjang lagi 2 atau 3 hari.
Tamu-tamu ke Batu dari Kalimanatan
pengunjungnya sudah mulai naik..
Kesulitan Wisata Kuliner yang khas Batu
tamu-tamu sering menanyakan apa ya yang khas di Batu?
Wisata kuliner perlu : pembinaan PKL (Pedagang Kaki Lima) di
Alun-alun (harusnya memakai seragam tradisional yang lucu).
Wisata Education: Kusuma Agro sudah
menjadikan wisata industri mulai dari petik buah hingga membuat sari buah.
Pengunjung Belanda sangat tertarik dan fotonya diupload di FB.
Wisata Heritage-Sejarah: Kediri ada wisata pabrik gula. Yang ada di
inventarisir kembali untuk menarik tamu-tamu bule.
Dibandingkan dengan Kota Kediri : memiliki 8
brand karaoke house, 3 Pub, 2 billiards, 20 restaurant dan Cafe degan
disertifikasi.
Kota Batu : 1.038 Hotel berbintang, 2000
ankamar Jasmine Hotel tapi tidak bisa menikmati seperti di Kediri. Batu land
off stay bisa dibuat lama di hotel kalau ada restoran, tempat oleh oleh,
destinasi akan memperoleh imbas politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar