Sosialisasi Pembangunan Grand Bukit Junggo Resort


Bertempat   : Balai Pertemuan,  Desa Tulungrejo Hari   : Selasa, 7 Oktober 2014 Waktu        : 19.35 s.d 21.40

Yang dihadiri oleh Danramil, Kapolsek, Camat Bumiaji, Sekcam, Kades, Sekdes, Perangkat Desa LPMD, BPD, Kepala Dusun, Perwakilan Kantor Lingkungan Hidup Kota Batu, Perwakilan Grand Bukit Junggo Resort Sugeng Riadi, Ketua RW, Ketua RT (dari Dusun Wonorejo dan Dusun Junggo), Karang Taruna, Perwakilan dari SDN Tulungrejo 4, Anggota FKPPI.

Disampaikan oleh  Kepala Desa Tulungrejo  Suliono :

Sosialisasi pembangunan Grand Bukit Junggo Resort dilakukan malam ini karena  warga Dusun Wonorejo dan Dusun Junggo  semua tidak keberatan dengan adanya Villa sekelas Hotel. Karena dekat tempat pendidikan dengan SDN Tulungrejo 4 bagaimana dengan penataannya? Desa akan berperan aktif dalam keamanan dan kenyamanan.

  1. Semua mengharapkan Grand Bukit Junggo Resort umumnya Tulungrejo khususnya dusun Wonorejo dan Junggo tenaga kerjanya diutamakan. Jangan hanya kebagian tukang sapu saja tapi ya pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya kalau ada S1 warga sekitar harap diutamakan. Dalam bekerjasama tidak memberatkan masyarakat, demikian pula Grand Bukit Junggo Resort jangan sampai seenaknya sendiri.

  2. Masalah keamanan harap saling menjaga, tamunya agar tidak mengganggu masyarakat.

  3. Masalah  lingkungan hidup jangan sampai jangka panjang warga nanti ada yang kebanjiran, makanya saluran air sudah dibenahi.

  4. Kalau ada tarikan untuk selamatan desa atau selamatan dusun agar pihak pengembang bisa membantu.

  5. Kebersihan lingkungan agar diperhatikan.


Camat Bumiaji    : sosialisasi Grand Bukit Junggo Resort semoga ada guna dan manfaatnya.

Intinya sama : mendengarkan sosialisasi dan sama-sama mengkaji manfaat dan mudhorotnya. Pengalaman memimpin desa, dengan masuknya investor manfaatnya jauh lebih besar. Bisa memajukan masyarakat desa karena ada bantuan-bantuan, kita juga harus memikirkan tetangga kita yang masih menjadi kuli. Dulu saat menjadi Lurah  mencari investor diajak membangun. Dengan adanya investor 60% masyarakat sekitarnya bisa bekerja, contohnya Jambu Luwuk Resort yang bekerja warga sekitarnya. Juga ada Indomaret dan Alfamaret agar berdiri di kampung yang saya pimpin. Parkir dilakukan oleh masyarakat sekitarnya. Itu pengalaman saat menjadi Lurah di Ngaglik. Tukang masak dan tukang kebersihan direkrut dari warga sekitar. Kalau ada tamu, banyak bis warga sekitar banyak yang berjualan kaos, souvenir  dll disekitar wisatawan yang datang. Sekecil apa pun investor akan membantu masyarakat. Investor agar memaparkan keuntungannya apa untuk masyrakat, untuk desa dan ingin investasi yang aman. Ingin usaha pastinya ingin yang aman. Ingin kerjasama baik masyarakat, pihak desa, investor agar bisa usaha dengan baik. Contoh lainnya kalau ada salah satu hotel menguntungkan ada yg membangun masjid. Dalam acara tertentu masjid disekitarnya kalau ada acara agar dibantu.

Selamatan desa agar dibantu, sehingga bisa menjaga hubungan antara masyarakat dan pemerintah desa.

Pesan pada investor agar tidak berfikir untuk dirinya sendiri, karena jangka panjang butuh kerjasama yg baik. Harus ada laporan yang harus diketahui oleh Kepala Desa dan bisa dilaporkan nantinya  pada masyarakat.

Joko Perwakilan dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu  : katanya kebetulan diundang Kepala Desa melakukan sosialisasi, mengharap agar investor bisa menjelaskan pada masyarakat, misal bentuk bangunan, pengolahan sampahnya bagaiamana, tenaga kerjanya perekrutannya bagaimana?. Peran di Lingkungan Hidup kalau ada masalah soal perijinan atau sesuatu hal bisa langsung disampaikan pada Kantor LH.

Presentasi perwakilan pengembang Sugeng Riadi :

GRAND Bukit Junggo Resort dimiliki oleh H Suyono, yang mengembangkan Al Falah di Surabaya. Pemilik tidak bisa hadir. Akan memberikan gambaran tentang Grand bukit Junggo Resort berbentuk Cottage (Rumah Panggung) jumlahnya rencananya 20 sd 30 Rumah Panggung dengan konsep rumah panggung tersebut ditengah kebun apel sambil memetik apel, konsep sama dengan yang di Agrokusuma. Ada Aula, ada playgound, ada kolam renang, office, parkir, ruang terbuka hijau. Sumber mata air masih numpang miliknya ex PT Asparagus. Ke depan akan sharing dengan Hippam Junggo dan Hippam Wonorejo.

Masalah tenaga kerja sudah dilaksanakan di Grand City Sidomulyo, saat ini juga sedang membangun di Sidomulyo. Tenaga kerja diambil dari masyarakat sekitarnya. Kalau masyarakat sekitarnya membutuhkan akan kita tampung sesuai dengan keahliannya. Meskipun pembangunan belum dimulai karena ijinnya masih dalam proses, sudah memberikan partisipasi bantuan untuk Balai Dusun Wonorejo, kerjasama dengan Koramil, kalau desa atau kecamatan ada kegiatan akan membantu.

Dalam pembangunan akan memperhatikan dampak lingkungan terutama yang ada di Sekolah SDN Tulungrejo 4. Rumah gudang pun jangan sampai menganggu sekolah malahan kalau bisa membantu sekolahan tsb. Sudah berbicara dengan Kepala Dusun Wonorejo, agar nantinya anak-anak Wonorejo bisa mengetahui tentang hotel, resort itu seperti apa? Investasi yg akan dikembangkan nanti murni muslim taat tidak akan ada hiburan malam yang haram, tidak ada minuman keras seperti yang saat ini berlangsung di Grand City. Masalah keamanan tenaga kerja nantinya  dari masyarakat sekitar. Investasinya tidak hanya harta tapi juga keluarganya akan diboyong ke Desa Tulungrejo bila yang di Surabaya assetsnya sudah dijual semua. Akan berterima kasih sekali bila masyarakat bisa memberikan saran, pendapat, karena dari situ nanti akan lebih mendewasakan lagi.

Terima pressure dari Pak Camat dan perangkat desa, dan berusaha merangkul masyarakat semuanya. Degan ucapan Basmalah mohon do’a restu untuk membangun Grand Bukit Junggo Resort. Bersambung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar