Diskominfo Batu Kenalkan Smart City dan Kampanye Anti Berita Hoax

KIM Anjasmoro Tulungrejo Batu - Dalam rangka menyambut keterbukaan informasi dan Smart City, Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu bersama Kelompon Informasi Masyarakat (KIM) Anjasmoro Desa Tulungrejo Kota terus berupaya untuk mengenalkan konsep kota cerdas Batu Among Tani Teknologi (BATT) dan Kampanyekan Anti Berita Hoax kepada pelajar / masyarakat.
Kenalkan Batu Smart City, Drs. Siswanto, MM. selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mengisi materi pada acara Masa Orientasi Siswa (MOS) baru bertempat di SMP Negeri 01 Jl. Agus Salim Kelurahan Sisir Kota Batu pada Rabu pagi (18/07/18). Dalam kesempatan ini, dipaparkan secara langsung konsep smart city dan ketiga aplikasi Batu Among Tani Teknologi (BATT) yakni : Among Kota (Aplikasi Petani Cerdas), Among Warga (Pelaporan Kejadian) dan Among Kota (Informasi Kota Batu). "Batu Among Tani Teknonologi memiliki tiga aplikasi yang bisa di download gratis melalui Google Playstore, yakni: Among Tani, Among Warga, dan Among Kota" Papar Drs. Siswanto, MM.
Beliau juga menghimbau pelajar Kota Batu untuk bijak dalam bersosial media di Era ketebukaan informasi serta menyebarluaskan cara mudah beraktifitas di Kota Batu melalui Smart City. "Hati-hati dalam bermedia sosial, karena seluruh aktivitas yang kita lakukan akan diawasi dan dapat dilacak, " Tutur Kepala Diskominfo. Pada akhir paparan materinya, Siswanto mengajak para siswa meneriakan yel-yel kalau diserukan : KOTA WISATA BATU dijawab : Desa Berdaya Kota Berjaya. Dan bila diserukan ANAK KOTA BATU dijawab : Tegas, Trengginas, Berani, Sopan, Pandai.
Narasumber kedua Arif Erwinadi Sekretaris Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Anjasmoro Desa Tulungrejo Kota Batu melalukan Kampanye Anti HOAX. Dihadapan ratusan siswa SMP Negeri 1 Batu menyampaikan bahwa Media Sosial merupakan aktivitas kehidupan dan komunikasi. Hampir semua pelajar dari SD hingga SMA sudah mempunyai HP dan sudah bisa bermedia sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, WhatshApp dan lain-lain. Ada beberapa elite berternak media abal-abal, karena murah, mudah dan tidak perlu bertanggungjawab, ada yang motif ekonomi, dan ada yang motifnya politik untuk menciptakan opini publik.
Berita Hoax dan ujaran kebencian sudah seperti NARKOBA, ada yang senang mendistribusikan dan ada pihak yang membuat dan menggunakannya. Rekayasa berita di Media Sosial sudah menjadi senjata politik yang diperjual belikan. Hoax merupakan pesan yang faktanya dipalsukan, berita dusta, foto hasil editan, foto lama diberi keterangan seakan-akan baru. Kepada para pelajar SMP Negeri 1 Batu, Arif mengajak untuk tidak mudah mengshare berita yang belum tentu kebenarannya. Dan mari pandai bersosial media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar