Warga Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo protes keberadaan Q-Rak



Kingdom of QRAK Dibubarkan Warga
Kamis, 02/05/2013 00:21 WIB


Padepokan Qrak yang sudah kosong, setelah dibubarkan warga (dan)
Dikutip dari Memo Arema Batu — Padepokan Quark Reiki Atomic – Kundalini (QRAK) di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu nyaris diserbu massa. Beruntung aparat Kepolisian, TNI, Kades dan tokoh masyarakat setempat berhasil meredam kemarahan tersebut, hingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, warga mendesak agar padepokan yang selalu ramai dikunjungi orang dari luar kota ini ditutup. Hingga akhirnya Muspika Kecamatan Bumiaji pun menutup padepokan yang dikelola langsung oleh Grand Master QRAK, Rony Irianto ini.

Suasana padepokan yang selama ini selalu ramai dikunjungi oleh penganutnya ini, mulai Rabu (1/5/2013) sepi. Tempat ini hanya dijaga oleh dua orang laki-laki dan seorang perempuan. ”Sudah ditutup oleh warga, anda minta penjelasan saja kepada perangkat desa,” ujar seorang penjaga yang enggan disebut namanya. Menurut penjaga yang beberapa saat kemudian baru diketahui bernama Heru ini mengatakan sejak beberapa hari ini pengikut Qrak mengangkuti semua barang-barang yang ada di padepokan tersebut.
Beberapa master (guru) termasuk Grand Master Rony Irianto memilih pulang ke rumahnya. ”Grand Master Sudah pulang ke Malang sana, mohon maaf saya tidak bisa memberikan penjelasan banyak,” ujarnya. Kasun Wonorejo, Riono ketika dikonfirmasi masalah ini membenarkan pembubaran padepokan tersebut. ”Kita bubarkan, karena keberadaan padepokan itu membuat masyarakat terganggu. Masyarakat keberatan dengan keberadaan Qrak tersebut,” ujarnya. 
Keberatan warga ini disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah warga terganggu dengan aktifitas pengikutnya yang sering datang menggunakan banyak kendaraan. Sementara, selama ini Grand Master maupun perwakilannya sama sekali tidak pernah meminta ijin kepada masyarakat atau perangkat desa. ”Pernah ada rombongan 3 bus menginap ditempat itu hingga 2 malam, mereka menggunakan jalan desa untuk parkir, hingga mengganggu warga,” terang Riono.
Selain itu, ajaran Qrak ini dianggap masyarakat ini rawan berbenturan dengan keyakinan masyarakat setempat. ”Mereka berdoa di depan bambu. Terus ada tulisan-tulisanya untuk minta jodoh, biar kaya, kita sendiri kurang paham. Mereka menyebutnya titik-titik di bambu itu sebagai pusat energi,” ujar Riono. Keresahan warga ini meningkat, setelah tersiar kabar ada sekelompok masyarakat diluar Batu yang akan menyerbu padepokan ini. Selain itu ada ajaran terkait dengan kiamat yang membuat resah masyarakat. 
Hingga akhirnya, masyarakat bergerombol dan bersiap mendatangi padepokan itu. ”Saya yang mencegah mereka untuk datang, saya minta kepada warga jangan ada yang menyentuh satu pun barang milik padepokan itu, apalagi merusaknya,” ujarnya. Sebagai gantinya, ia mengajak perwakilan warga untuk berdialog dengan Rony dan Muspika. ”Keinginan masyarakat satu, mereka minta dibubarkan, karena keberadaannya disini meresahkan dan tanpa ijin masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Supriati, salah seorang pengikut Qrak mengatakan bahwa aktifitas di Padepokan Qrak tersebut lebih pada pengobatan. ”Kalau menurut saya gak aneh-aneh sebenarnya, dulu saya tertarik ikut karena banyak mendengar testimoni orang-orang banyak yang sembuh, akhirnya saya ikut,” ujar Supri yang mengaku sudah masuk level 3 ini.
Ia membenarkan memang ada salah satu ajaran untuk menempatkan tulisan pengharapan di titik-titik energi yang ada di depan bambu. ”Tapi semua itu berpulang ke hatinya masing-masing, kalau bersih ya terwujud, keinginannya,” papar Supri yang juga tinggal di dekat Padepokan Qrak. 
Pengikut aliran ini memang sebagian besar berasal dari luar kota. Paling banyak adalah berasal dari Bali. Meskipun demikian, menurut Supri, Qrak tidak diperuntukkan untuk agama tertentu saja. ”Semua agama boleh,” ujarnya. Dalam situs resminya, Rony menjelaskan salah satu aliran reiki yang terbaru adalah Quark Reiki Atomic – Kundalini. Quark Reiki Atomic – Kundalini (QRAK) sangat berbeda dengan reiki pada umumnya. 
Semua tehnik yang ada merupakan tehnik baru yang merupakan pengembangan dari tehnik reiki umumnya. QRAK berfungsi pada level atomic, memiliki energi yang sangat halus dan densitas energi yang sangat tinggi hingga mencapai level quark atomic. QRAK sangat baik untuk digunakan sebagai penyembuhan maupun sangat aman untuk melatih kundalini.
Sebagaimana kita ketahui saat ini marak bertebaran pelatihan yang sifatnya untuk pengembangan dan peningkatan kualitas diri dan kehidupan. Maka itu telah lahir penemuan revolusioner penyembuhan alami secara holistik yaitu Penyembuhan Diri Sendiri dan Orang Lain untuk segala penyakit metode Q-RAK, sekaligus juga meningkatan kualitas diri agar lebih positif, percaya diri, menjadikan aura tubuh memancar kuat sehingga membuka rejeki, keberuntungan dan kemakmuran bagi praktisinya.
Q-RAK ialah Quark Reiki Atomic Kundalini, suatu metode yang dikembangkan oleh Grand Master Rony Irianto sejak tahun 2004 hingga kini sudah berkembang menjadi Q-RAK generasi ke-5 yang vibrasi energinya jauh lebih kuat dari yang sebelumnya, sehingga untuk terapi penyembuhan menjadi lebih mudah dan efektif. Q-RAK tidak berhubungan dengan agama atau praktek ibadah tertentu, tapi murni penyembuhan alami dengan memanfaatkan energi alam semesta sehingga jauh dari unsur tahayyul dan mistik. Begitu penjelasan di situs resmi Qrak.(dan)


2 komentar:

  1. Salam kenall,
    Terkait dg pmbuban qok qrak, menurut sy sngat disayangkan skali. Kalau sy simak penyebabny sy kira misss komunikasi. Baik pihak pengelola maupun masyarakat stempat. Sy tdk tau apa pihak pengelola qok sebelumnya pernah mensosialisasikan terkait dg kegiatan di qok, jk blm pernah maka itulah sumber masalahnya. Jk sdh prnah disosialisasikan terjadi kjadian spt skarang makang hal inilah yg sngt disayangkan, krn orang yg dtang kesana sama skali tdk bermaksud mengganggu apalgi beerbuat jahat. Yg datang kesana dlm rngka meningkatakan spiritualitas masing2. Sy melihat persoalan ini scara obyektif, krn sy sndiri pernah dtang skali dg rombongan 2 bis. Dlm pikiran sy disana ada akomodasi spt penginapan ataupun rumah makan, ternyata blm ada apa2. Jadi uang yg kami bawa ga ada yg dibelanjain disana. Waktu itu sy berpikir knp ga ada warga stempat yg memakainya sbg peluang bisnis. Kami di bali malahan sampai promosi dg biaya yg sngt besar supaya ada orang berkunjung ke bali baik domestik maupun luar negeri. Dan yg dtang tdk hanya orang baik2saja. Tapi ini sy herannya orang yg dtzng dlm rangka spiritual malah mendapat penolakan. Maka dari itu sy merasa ada miss komunikasi. Masalah substansi ajarannya sy kira itu kmbali ke masing2 orangnya. Sy sndiri mengikuti ajaran itu dr sudut sistem energi. Yg berbau agama tentu kembali dg agama yg sy anut.

    Smga semua damai

    BalasHapus
  2. Inilah contoh kasus membangun tempat kegiatan untuk berkumpulnya orang banyak tidak mau melibatkan warga sekitarnya. Bila bersikap tertutup dan warga masyarakat di sekitarnya tidak dilibatkan, tentunya belakang hari akan timbul penolakan. Sosialisasi kegiatan adalah sangat diperlukan supaya warga sekitarnya tidak dirugikan. Kalau warga merasa terganggu tentunya yang akan merugi dibelakang hari adalah mereka yang menginvestasikan hartanya tersebut. Semoga bisa jadi pelajaran buat mereka yang belum mengerti.

    BalasHapus