BATU - Tingginya wisata ke Kota Batu, mampu merubah wajah kota kecil ini
menjadi daerah yang disegani di Indonesia. Berbagai obyek wisata
tersedia, mulai dari alami hingga buatan. Sebut saja, Jatim Park Grup
(Jawa Timur Park 1 dan 2, Eco Green Park, Museum Angkut dan BNS),
Selecta, Songgoriti maupun desa wisata yang mulai tumbuh subur.
Akan tetapi kondisi tersebut rupanya dimanfaatkan segelintir orang-orang
yang menginginkan meraup keuntungan tanpa modal dan kerja keras.Mereka
menjual tiket lebih murah ketimbang harga asli di loket-loket obyek
wisata. Menyiokapi itu, pihak Jatim Park grup mengimbau kepada seluruh
wisatawan agar tidak membeli
tiket yang dijual selain di tempat resmi.
“Pembelian tiket lebih aman dilakukan di loket resmi, karena sudah
banyak wisatawan yang kena tipu oleh beredarnya tiket murah,”jelas
Manager Eco Green Park, Endang.
Dia menyebut, tiket yang dijual lebih murah itu tergolong tidak sah atau
sudah tidak berlaku, yang ujung-ujungnya pembeli sendiri bakal
menderita kerugian lantaran akan ketahuan di pintu masuk. Bila ada
wisatawan dan pelaku wisata menemukan penjualan tiket palsu tersebut,
diminta segera melaporkan kepada pihak manajemen.
“Karena praktek seperti ini sudah terjadi, dan sangat mungkin banyak
wisatawan yang menjadi incaran para abal-abal ini,”sebutnya kepada
Malang Post.
Hal senada juga diungkapkan Manager Operasional Museum Angkut, Titik S
Ariyanto. Meskipun belum ada laporan dari wisatawan soal pembelian tiket
dari pihak lain, tetapi pihaknya mengajak pengunjung bertransaksi dan
membeli tiket di loket yang tersedia. “Kami juga memasang beberapa
petugas agar dapat mengawasi pergerakan pelaku penjual tiket palsu
itu,”ungkapnya.
Titik menilai, kegiatan tersebut merupakan hal yang wajar namun tetap
perlu ditindak. Sebab, melihat banyaknya pengunjung yang datang ke
Museum Angkut dijadikan kesempatan oleh pelaku untuk mengais penghasilan
illegal.Bahkan, praktek pencopetan bisa saja terjadi manakala
pengunjung tidak waspada.
Dia menambahkan, pihaknya menjamin apabila dilingkungan Museum Angkut
dan Jatim Park Grup bebas dari praktek-praktek tersebut. Karena petugas
juga aktif memantau kondisi lapangan. “Tapi kami perlu kerjasama dari
pengunjung, sebab pengamanan yang kami berlakukan sejauh ini maksimal,
tapi perlu kewaspadaan pengunjung,”tandasnya. Malang Post (mik/lyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar