Muhammad Nasir didaulat sebagai Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Penetapan
ini diumumkan Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu
(26/10/2014).
Nama Muhammad Nasir belakangan terus terdengar usai ia datang ke istana
merdeka memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo. Pria yang pada 9 September
lalu ini terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah,
untuk periode 2014-2018 ini disebut-sebut bakal menjadi calon menteri yang
mengurusi riset dan perguruan tinggi.
Rencananya Nasir baru akan dilantik pada 18 Desember 2014. Dia menggantikan
Prof Sudharto yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember tahun ini.
Sebelum terpilih sebagai rektor, Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Undip untuk periode 2010-2014. Dia terpilih pada Selasa, 7 September
2010. Dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor II di kampus yang sama.
Nasir menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Diponegoro. Gelar
magister diraihnya dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Gelar PhD dia
kantongi dari University of Science Malaysia.
Visi Nasir saat menjadi dekan seperti dikutip dari situs undip.ac.id adalah
menjadikan Fakultas Ekonomi Menuju World Class University. Hal itu bisa
dilakukan dengan cara mengelola dengan baik, benar dan terpadu aset-aset kampus
berupa rumah sakit, pusat pelatihan, hingga laboratorium.
Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960 itu juga dikenal sebagai
pakar anggaran. Tak heran ketika terpilih sebagai rektor salah satu prioritas
utama yang akan dia selesaikan adalah soal anggaran di kampus.
Ayah dari empat anak itu juga dikenal memiliki jaringan luas. Dia juga
dikenal dekat dengan mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan masih
memiliki hubungan kekerabatan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa
Muhaimin Iskandar. Suara Nasir di ormas Islam tak bisa diabaikan, khususnya di
kalangan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. (Willy
Widianto/undip.ac.id)
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar