Foto Calon Gubernur Bali dan Calon Wakil Gubernur Bali, Anak Agung Gede
Ngurah Puspayoga - Dewa Nyoman Sukrawan (kedua dan ketiga dari kiri),
dan Made Mangku Pastika - I Ketut Sudikerta (keempat dan kelima dari
kiri), berfoto bersama anggota KPU, Juri Ardiantoro (kiri), dan Wakil
Ketua KPK, Adnan Pandu Praja (kanan), seusai penandatanganan Komitmen
Berintegritas Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali Periode
2013-2018 di Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2013). Sebelum menandatangani
komitmen berintegritas, cagub dan cawagub Bali mendeklarasikan laporan
harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) masing-masing.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga didaulat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Penetapan ini diumumkan Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014).
Sebelumnya nama Puspayoga disebut-sebut masuk dalam bursa bakal calon
menteri kabinet Jokowi di posisi Menteri Pariwisata. Belakangan,
menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, merupakan pos yang
disebut-sebut akan ditempati mantan Wakil Gubernur Bali dan politisi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
Kedekatannya dengan pimpinan PDIP ditambah faktor representasi warga
Bali, disebutkan jadi pertimbangan nama lulusan S1 di Universitas Ngurah
Rai, Denpasar tahun 1991 itu masuk dalam bursa bakal calon menteri.
Jika bisa memilih posisi menteri, masih maukah Puspayoga menerima
pinangan itu? Posisi menteri apa yang ia kehendaki? Lagi-lagi Puspayoga
menolak. Secara terang ia menyebut tak memiliki niat jadi menteri apa
pun.
"Profesionalitas yang harus dimajukan, bukan soal kedekatan. Saya tak
berniat jadi menteri. Biarlah posisi-posisi itu diambil oleh orang yang
memang menguasai bidang masing-masing," ujarnya.
Soal kedekatan dengan petinggi PDIP yang jadi partai pengusung
Jokowi, Puspayoga tak menampiknya. Ia menyebut telah menjadi kader dan
pengurus partai di Bali sejak remaja.
Ayahnya, Cok Sayoga adalah Ketua DPD PDI Bali diperiode 1980-an.
Puspayoga bahkan menuturkan, keluarganya sudah memiliki keakraban dengan
almarhum Taufik Kiemas dan Megawati Soekarno Putri sejak lama.
"Sejak tahun 1987 sampai sekarang pun masih. Ibu kan kerap berkunjung
ke Bali. Jika ibu datang, saya yang menjemput. Kan mobil ibu diparkir
di rumah saya," kata Puspayoga.
Ada dua mobil yang menjadi tanggung jawab perawatan buat Puspayoga.
Tapi ia membantah, jika akomodasi Megawati pun menjadi tanggungannya
saat berkunjung ke pulau Dewata. Wajar jika kedekatan antara Mega dan
Puspayoga terjalin erat.
Mega pernah menyebut Puspayoga sebagai anak kandung PDIP saat wali
kota Denpasar periode 2000-2005 dan 2005-2008 itu bertarung dalam
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2013 melawan pasangan I
Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta.
Soal istilah 'anak kandung PDIP', ada cerita menarik bagaimana
Puspayoga pernah bertaruh nyawa untuk membesarkan partai tersebut. Ia
pernah dikeroyok sejumlah pria usai menjalankan tugas yang diberikan
sang ayah.
Kala itu, medio Juli 1982, Puspayoga masih duduk di bangku kelas III
SMP. Sang ayah memintanya menjadi salah-satu saksi partai pada pemilihan
umum.
Lokasinya di asrama Brimob Polda Bali yang bersebelahan dengan GOR
Ngurah Rai. Tugas itu ia jalankan tanpa tahu risiko yang ada. Belakangan
baru ia sadar banyak yang enggan jadi saksi PDI di lokasi tersebut
karena ancaman fisik yang mereka terima.
Proses pencoblosan berjalan lancar. Tapi, terjadi kejutan pada hasil
rekapitulasi pemilihan lantaran PDIP bisa mendapat 17 suara di TPS yang
menjadi basis partai pendukung pemerintah itu.
Saat hendak pulang dan mengambil motor di parkiran, barulah Puspayoga
mendapat serangan fisik dari sejumlah pria dewasa. Untungnya, Puspayoga
mampu membela diri berbekal ilmu silat yang diwariskan ayahnya. Dia
berhasil untuk terus berkelit sampai petugas keamanan melerai mereka.
Puspayoga hanya tertawa mendengar kisah lama itu. Baginya, tak ada
yang istimewa dari peristiwa yang bisa saja mengancam nyawanya itu.
"Itu biasa, mas," katanya lalu tertawa.
Biofile Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Tempat dan Tanggal Lahir: Denpasar, Bali, 7 Juli 1965
Usia: 49 tahun
Pendidikan: S1 di Universitas Ngurah Rai
Karier
Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013
Wali Kota Denpasar periode 2000-2005 dan 2005-2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar