Penerima dana hibah dari Pemkot Batu untuk pembangunan bedah rumah, mulai membuka nomor rekening baru di Bank Jatim
Penerima Bedah Rumah Dijatah Rp 34,6 Juta
BATU- Ratusan penerima dana bantuan bedah rumah tahun 2014, kemarin (15/9) berbondong-bondong datang ke Pemkot Batu. Kehadiran mereka tak lain, untuk membuka nomor rekening di Bank Jatim secara kolektif.
Melalui buku tabungan tersebut, dana bedah rumah sebesar Rp 34,6 juta akan disalurkan dari Pemkot kepada masing-masing penerima dana hibah tersebut. Selanjutnya dana dipergunakan pembangunan rumah mereka.
Teguh Wijayanto, Kabag Kesra Pemkot Batu menerangkan, bahwa sejumlah 289 buku rekening sudah dibuka untuk keperluan bedah rumah itu. “Uang dari Pemkot Batu ini nanti akan ditransfer ke rekening by name by address,” ujarnya.
Mengingat banyaknya jumlah penerima dana bedah rumah, untuk memudahkan pengurusan Pemkot mengundang warga membuka rekening baru. “ Kami siapkan layanan khusus biar pengurusan buku rekeningnya cepat selesai,” tambahnya.
Dia memaparkan, setelah dana masuk ke masing-masing rekening, lalu bisa ditarik oleh pemilik rumah kemudian diserahkan kepada pihak desa, untuk selanjutnya diserahkan kepada Kostrad untuk belanja material bangunan.
“Kemungkinan seperti itu, jadi nanti dari rekening milik warga tersebut akan ditarik dikumpulkan ke desa, selanjutnya diserahkan kepada Kostrad untuk belanja material bangunan,” tandas Teguh.
Penerimaan dana itu sendiri, tidak bisa langsung menyerahkan ke Kostrad selaku pelaksana bedah rumah, karena sesuai aturan teknis dana hibah harus diberikan langsung dari Pemkot kepada sasaran (warga yang rumahnya dibedah).
Rumah warga kurang mampu akan dibongkar penuh oleh Kostrad. Baru kemudian dibangun rumah baru yang masa pengerjaannya selama 12 hari. “Nanti kalau warga ingin melanjutkan pembangunan, mereka bisa meneruskannya,” papar Teguh.
Konstruksi rumah satu dengan lainnya, juga disamakan dengan biaya yang sama pula lantaran sudah disusun RAB (Rencana Anggaran Biaya). Seluruh proses pembangunan, akan selalu didampingi pihak desa dan Kostrad sehingga dipastikan dana dipergunakan sesuai peruntukan.
Disinggung mengenai masih banyak warga yang belum terdaftar sebagai penerima dana hibah untuk bedah rumah itu, Teguh mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena secara bergiliran bedah rumah ini akan dilaksanakan.
“ Bila sampai dalam tahun ini masih belum dibangun rumahnya, jangan khawatir karena bisa dilaksanakan tahun depan. Kami sudah survey kondisi rumah yang akan dibangun Pemkot, dan paling parah harus dituntaskan tahun ini,’’pungkasnya.Malang Post (muh/lyo)
Penerima Bedah Rumah Dijatah Rp 34,6 Juta
BATU- Ratusan penerima dana bantuan bedah rumah tahun 2014, kemarin (15/9) berbondong-bondong datang ke Pemkot Batu. Kehadiran mereka tak lain, untuk membuka nomor rekening di Bank Jatim secara kolektif.
Melalui buku tabungan tersebut, dana bedah rumah sebesar Rp 34,6 juta akan disalurkan dari Pemkot kepada masing-masing penerima dana hibah tersebut. Selanjutnya dana dipergunakan pembangunan rumah mereka.
Teguh Wijayanto, Kabag Kesra Pemkot Batu menerangkan, bahwa sejumlah 289 buku rekening sudah dibuka untuk keperluan bedah rumah itu. “Uang dari Pemkot Batu ini nanti akan ditransfer ke rekening by name by address,” ujarnya.
Mengingat banyaknya jumlah penerima dana bedah rumah, untuk memudahkan pengurusan Pemkot mengundang warga membuka rekening baru. “ Kami siapkan layanan khusus biar pengurusan buku rekeningnya cepat selesai,” tambahnya.
Dia memaparkan, setelah dana masuk ke masing-masing rekening, lalu bisa ditarik oleh pemilik rumah kemudian diserahkan kepada pihak desa, untuk selanjutnya diserahkan kepada Kostrad untuk belanja material bangunan.
“Kemungkinan seperti itu, jadi nanti dari rekening milik warga tersebut akan ditarik dikumpulkan ke desa, selanjutnya diserahkan kepada Kostrad untuk belanja material bangunan,” tandas Teguh.
Penerimaan dana itu sendiri, tidak bisa langsung menyerahkan ke Kostrad selaku pelaksana bedah rumah, karena sesuai aturan teknis dana hibah harus diberikan langsung dari Pemkot kepada sasaran (warga yang rumahnya dibedah).
Rumah warga kurang mampu akan dibongkar penuh oleh Kostrad. Baru kemudian dibangun rumah baru yang masa pengerjaannya selama 12 hari. “Nanti kalau warga ingin melanjutkan pembangunan, mereka bisa meneruskannya,” papar Teguh.
Konstruksi rumah satu dengan lainnya, juga disamakan dengan biaya yang sama pula lantaran sudah disusun RAB (Rencana Anggaran Biaya). Seluruh proses pembangunan, akan selalu didampingi pihak desa dan Kostrad sehingga dipastikan dana dipergunakan sesuai peruntukan.
Disinggung mengenai masih banyak warga yang belum terdaftar sebagai penerima dana hibah untuk bedah rumah itu, Teguh mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena secara bergiliran bedah rumah ini akan dilaksanakan.
“ Bila sampai dalam tahun ini masih belum dibangun rumahnya, jangan khawatir karena bisa dilaksanakan tahun depan. Kami sudah survey kondisi rumah yang akan dibangun Pemkot, dan paling parah harus dituntaskan tahun ini,’’pungkasnya.Malang Post (muh/lyo)
#Info Tulungrejo# Apabila dana langsung masuk rekening calon penerima bedah rumah dibutuhkan sosialisasi yang sangat terinci kepada calon penerima bedah rumah. Sebab dimungkinkan mereka masih belum paham betul bahwa uang tersebut tidak bisa mereka belanjakan sendiri. Contoh kasus yang sudah pernah dilakukan, bahwa keluarga yang akan menerima bedah rumah biasanya ingin belanja sendiri dalam penggunaan anggaran tersebut. Sekali lagi butuh penjelasan pada calon penerima bedah rumah bahwa rekening atas nama mereka hanya berhak mengambil saja dari bank tapi tidak berhak untuk membelanjakannya apalagi tahun ini nilainya 3 kali lipat lebih dibandingkan tahun kemarin untuk setiap unit rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar