Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu akan membuat lima
lokasi percontohan pertanian organik yang diharapkan menjadi tempat
pendidikan bagi para petani agar mengubah pola dari menggunakan pupuk
kimia ke organik.
Lima daerah yang menjadi percontohan pertanian organik tersebar di
tiga kecamatan, yakni di Kelurahan Sisir ada dua tempat (Kecamatan
Batu), Desa Pendem dan Tlekung (Kecamatan Junrejo), serta Desa Giripurno
(Kecamatan Bumiaji).
“Kami turun ke bawah, mengumpulkan komponen masyarakat, mulai jalur
ibu-ibu, remaja, bapak-bapak, organisasi masyarakat, dan para petani.
Kepada mereka, kami sosialisasikan keuntungan pertanian organik,” papar
Kepala Distanhut Kota Batu, Arief As Shidiqi, Jumat (5/9/2014).
Selain membangun tempat percontohan pertanian organik, Distanhut
rencananya juga menjadikan pekarangan rumah warga ditanami sayur-mayur,
buah-buahan, dan holtikultura menggunakan sistem organik.
“Tahun ini juga kami menyiapkan peralatan sampah untuk membuat pupuk
organic dengan kapasitas produksi 15 ton per hari. Kemudian kami juga
akan bangun pabrik pestida nabati dan agency hayati,” tambahnya.
Untuk pemasaran, para petani tak perlu khawatir. Kata Arief,
Distanhut juga membangun pasar organik dan outlet tidak permanen di
beberapa titik wilayah di Kota batu. Termasuk juga akan membangun
cooling room (ruang pendingin) yang berfungsi untuk menyimpan hasil
pertanian agar tetap segar.
“Kami juga akan membangun jaringan dengan pelaku usaha di Kota Batu
untuk menerima hasil pertanian organik. Serta, sudah siapkan anggaran Rp
100 juta untuk membeli produk pertanian organik,” bebernya.SURYA Online, BATU
Lho Kecamatan Bumiaji mengapa hanya disatu tempat saja? Sebelah utara kok tidak dapat porsi Pak? Padahal pusat Perkebunan Apel desa Tulungrejo dan pusat sayur mayur juga di Desa Sumberbrantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar