Pemkot Batu segera memproduksi pupuk organik sendiri. Saat ini tengah pengadakan alat pemilah sampah, dan sudah dalam proses lelang.
Kepastian itu disampaikan Arif as Sidiq, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Alat pemilah sampah itu berkapasitas 150 ton dan mampu menghasilkan pupuk 35-40 ton.
Dari hasil olahan sampah menjadi pupuk nanti akan langsung di bagikan
ke masyarakat. Dan untuk kebijakan pihak dinas pertanian akan melakukan
kajian dulu.
Sementara itu, pengadaan pupuk organik di Batu masih kurang. Kebuhan per tahun berkisar 15 ribu ton. Selama ini tap tahunnya hanya terpenuhi 2 ribu ton.
Arif berharap dengan pengadaan alat pemilah sampah yang bekerjasama
dengan dinas cipta karya tersebut, bisa menunjang pertanian organik.Malang Times (gus)
#Info Tulungrejo# Seharusnya nikh yang dapat prioritas pembuatan Pupuk Kompos adalah desa Tulungrejo karena masih belum memiliki TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara). Sampah masih belum ada pengelolaan yang profesional sehingga warga banyak yang membuang sampah disembarang tempat. Kecuali Dusun Gerdu, dan Dusun Gondang sudah ada yang menangani dusun yang lain warganya masih kesulitan tempat untuk membuang sampah. Padahal ini sangat berpeluang untuk dijadikan sampah organik, apalagi hampir 90% warga di Desa Tulungrejo ini hidupnya di sektor Pertanian dan Perkebunan apel. Semoga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar