Hari Cahyo, Kepala Unit Agro KTMA (Kelompok
Tani Makmur Abadi) Batu juga mengaku secara umum buah impor memang lebih
diminati masyarakat. “Image
masyarakat tentang buah masih pro dengan buah impor. Asal impor, pasti
kualitasnya lebih bagus,” ujar Hari. Tampilan fisik buah impor yang lebih bagus menjadi magnet besar.
Padahal menurutnya, dari sisi kesehatan
apel impor perlu dipertanyakan. Sebab untuk mengirim dari Tiongkok atau Amerika
ke
Indonesia butuh waktu sekurangnya seminggu. Anehnya, meski berminggu-minggu dibiarkan hingga satu bulan di atas meja, apel ini tidak pernah membusuk. “Di sisi lain, apel lokal mendapat serangan opini. Katanya, apel lokal banyak menggunakan pestisida. Residu pestisida ini masih tersimpan di dalam buah,” tuturnya.
Indonesia butuh waktu sekurangnya seminggu. Anehnya, meski berminggu-minggu dibiarkan hingga satu bulan di atas meja, apel ini tidak pernah membusuk. “Di sisi lain, apel lokal mendapat serangan opini. Katanya, apel lokal banyak menggunakan pestisida. Residu pestisida ini masih tersimpan di dalam buah,” tuturnya.
KTMA pernah punya inisiatif untuk membawa
contoh apel impor dan apel lokal ke laboratoritum. Hasilnya, residu bahan kimia
apel impor masih sangat besar. Sementara apel lokal sepenuhnya bebas residu
bahan kimia.“Bahkan ada bahan pengawetnya (untuk buah impor)” ungkap Hari. Hari
menegaskan, di Malang ada tiga andalan apel yang ditanam petani setempat. Yang paling
populer adalah apel manalagi. Apel ini mempunyai tampilan luar berwarna hijau
dan bulat.
Apel ini memiliki tekstur yang keras,
dengan rasa manis dan besarnya seukuran bola tenis, atau lebih besar sedikit. Apel manalagi
yang paling banyak diburu karena rasanya dan renyah saat dikunyah. Jenis kedua
adalah apel rome beauty. Tampilan luarnya mirip apel manalagi, namun selain
warna hijau, muncul warna merah yang cukup dominan. Apel ini bisa tiga kali
bola tenis.
Tekstur rome beauty keras, namun renyah
saat dikunyah. Di mulut, rasa manis berpadu dengan sedikit rasa asam. Konon jika
dibiarkan matang di pohon, rome beauty akan terasa manis dengan tekstur sedikit
berpasir.
Yang ketiga adalah apel jenis ana. Dari
sisi tampilan, apel ana berbeda sepenuhnya dari dua apel sebelumnya. Bentuknya
lonjong, dan didominasi warna kuning dan merah. Saat digigit, apel ana lebih
lembut namun rasanya dominan asam.
Ketiga jenis apel ini yang paling
mendominasi pasar buah di Kota Batu. Bahkan pasar buah dan supermarket, buah
ini menguasai. Khusus di supermarket, hanya buah dengan ukuran besar dan tampilan
warna yang sempurna yang dijual. (idl/ben/day/iks) SURYA Online, MALANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar