Desa Tulungrejo, salah satu desa yang pohon apelnya akan di revitalisasi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkot Batu


Kesuburan Tanah Berkurang- Pohon Apel di Lima Desa Direvitalisasi


 

Dikutip dari Harian SINDO. BATU – Dinas Pertanian-Kehutanan (Distanhut) Kota Batu melakukan revitalisasi pohon apel di lima desa. Tujuannya mengembalikan kualitas dan kuantitas buah apel yang terus merosot selama beberapa tahun ini.

Kabid Holtikultura dan tanaman pangan Distanhut Kota Batu Matali menyatakan, revitalisasi pohon apel diperlukan karena kesuburan tanah di sejumlahwilayahKotaBatuturun. Ini disebabkan penggunaan pupuk bahan kimia yang digunakan para petani sejak 1990-an. ”Kesuburan tanah menurun karena unsur haranya kalah dengan bahan kimia,”tandasnya. Pemkot Batu sudah mengantisipasi hal itu.Distahut menjadikan kelima desa sebagai pilot project revitalisasi pohon apel mulai 2012 hingga 2013.

Kelima desa tersebut,Desa Tulungrejo, Bulukerto,Sumbergondo, Bumiaji dan Punten. Proses revitalisasinya dengan membagikan pupuk organik kepada anggota kelompok tani apel yang berada di lima desa itu. Untuk saat ini luas kebun apel di Kota Batu masih di atas 100 hektare.Menurunnya kualitas produksi apel juga dipengaruhi pada perubahan iklim di Kota Batu.”Dulu pohon apel masih bisa tumbuh subur di wilayah Desa Sidomulyo dan Pandanrejo.Tapi kini tanaman apel banyak kita temukan di daerah atas, yaitu mulai Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas,” urainya,kemarin.

Dia menjelaskan, selain melakukan revitalisasi tanah pada ladang apel,Distanhut Kota Batu bekerja sama dengan Badan PerencanaanDaerah(Bappeda) melakukan penelitian.Kerja sama ini untuk menginventarisasi masalah pada po-hon apel.Hasil inventarisasi masalah pada pohon apel, akan dijadikan pedoman untuk menyusun program revitalisasi secara utuh. ”Tahun ini baru sebatas membagikan pupuk organik kepada petani. Kalau sudah ada dokumen masalah pada pohon apel, maka kita mudah mengurai masalah pada pohon apel,”ucap Matali.

Kepala Bappeda Kota Batu, Eny Rachyuningsih menyatakan, biaya untuk pemetaan dan identifikasi potensi masalah pada pohon apel disediakan di dalam APBD Kota Batu 2012 sebesar Rp89,6 juta. ”Ada banyak masalah pada pohon apel. Misalkan usia pohon ada yang berusia 25 tahun keatas. Nanti dokumen hasil identifikasi masalah pada pohon apel akan kita serahkan kepada Distanhut,” urai Eny Rachyuningsih. maman adi saputro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar