Angin Puting Beliung Menghancurkan Tanaman Kentang di Desa Tulungrejo


PETANI MERUGI DAN TERANCAM GULUNG TIKAR

BATU- 28-01-2012Angin kencang yang mendera Kota Batu selama 4 hari ternyata tidak hanya membuat petani apel kelimpungan, petani kentang di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo ternyata bernasib sama.

Puluhan hektar tanaman kentang di desa ini mengalami kerusakan hingga mau tidak mau harus dipanen sebelum waktunya. Seperti yang dialami oleh Suliono (40), petani kentang warga RW 11, Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Tanaman kentang yang baru berumur 50 hari hancur karena daunnya tertiup angin. Rusaknya daun berakibat tanaman tidak mau berbuah dan gagal dipanen pada umur 110 hingga 120 hari.

Untuk menghindari kerugian lebih besar lagi akhirnya kentang dipanen sebelum waktunya. "Harganya sangat murah, berkisar Rp 2 ribu per kilogram. Padahal bila dipanen tepat waktu harga kentang berkisar Rp 4.500 hingga Rp 5 ribu per kilogramnya," terang Suliono.

Akibat panen sebelum waktunya ini, Suliono harus menderita kerugian sekitar Rp 29 juta hingga Rp 32 juta per hektarnya. Keluhan yang sama juga disampaikan Kadir (48), petani Dusun Junggo yang memiliki lahan tanaman kentang seluas 1 hektar. Kadir mengeluhkan karena rata-rata para petani kentang membiayai tanamannya dengan berhutang pada bank, baik swasta maupun bank Pemerintah serta koperasi.

Karena mengalami kerugian yang cukup besar, Kadir berharap pihak bank mau memberikan toleransi dalam mengangsur hutang. Kenyataan pahit itu juga dibenarkan Suliono dan Pujiyono, tetangga dekat kebunnya









Tidak ada komentar:

Posting Komentar