KIM Anjasmoro Tulungrejo Batu - Pada hari Sabtu, tanggal 21 Juli 2018 telah dilaksanakan kegiatan SABERS PUNGLI (Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali). Merupakan Program berbasis lingkungan, tujuan dari Sabers Pungli ini adalah kepedulian pada air. Apalagi Kota Batu ini gudang sumber air yang menyuplai banyak kota di Jawa Timur mulai dari Kota Malang hingga Kota Surabaya. Bahwa gerakan ini tidak hanya sekedar bersih-bersih sampah sungai, tanam pohon, pertunjukan seni atau diskusi rame-rame saja . Artinya ada social movement for ecological culture. Sebuah gerakan sosial untuk kebudayaan yang ekologis.
Kegiatan Sabers Pungli ke 42 dilaksanakan di sekitar Kali Brantas Jembatan Bendo Tawang Argo, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Peserta yang terlibat antara lain BPBD Kota Batu beserta Relawannya, Dinas Lingkungan Hidup, Tim Sabers Pungli, Sahabat Air dari Lasah, SMK Negeri 1 Tulungagung, GILS (Great Indonesian Leaders Summit) atau yang dikenal sebagai Inovator Nusantara dengan menghadirkan peserta dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia, dan Komunitas BRO. Jumlah peserta kurang lebih 115 orang.
Peserta berkumpul di basecamp Kaliwatu Rafting lalu ada yang berjalan kaki dan ada yang naik mobil menuju jembatan Bendo yang menjadi tempat kegiatan. Semuanya masuk ke Sungai Brantas untuk mengambil sampah baik dari pinggiran sungai brantas maupun dari tengah sungai brantas yang menyangkut di bebatuan. Kegiatan dilakukan mulai jam 14.00 berakhir jam 16.00. Setelah sampah dinaikkan diatas truk barulah kegiatan berakhir dan peserta diajak kembali ke Kaliwatu Rafting untuk kegiatan Diskusi Ekologi.
Acara diskusi ekologi langsung dimoderatori Herman Angga. Herman Angga mengucapkan terimakasih kepada Inotivator Nusantara NGO lokal dari Tangerang yang menghadirkan perwakilan seluruh Indonesia dari 34 Kabupaten Kota. Sabers Pungli saat ini merupakan kegiatan yang ke 42 biasanya dilaksanakan hari Minggu, oleh karena kehadiran tamu Inovator Nusantara dimajukan jadi hari Sabtu. Peserta Sabers Pungli diajak membersihkan Sungai Brantas yang kotor oleh pampers yang mengaliri 17 Kabupaten Kota di Jawa Timur. Gerakan sukarela ini yang bisa bantu tenaga dipersilahkan, dan birokrasi di Kota Batu ikut tergerak saling bantu. Persoalan sampah lingkungan itu persoalan bersama. Semua saling berkontribusi, semoga bisa diselesaikan oleh para Motivator untuk menemukan solusi.
Menurut Catur Wicaksono seorang praktisi pengelola sampah. Sampah di laut Indonesia merupakan Nomor 2 terbesar sampahnya. Sampah itu datangnya dari hulu sungai akhirnya mengalir ke laut. Mari memulai membersihkan sampah dari hulu sungai brantas sampai sungai bersih, dalam setahun sudah 42 kali. Setiap titik sungai ada karakter yang berbeda beda. Coba kita cari penyelesaian dengan pasang papan nama-nama berisikan larangan membuang sampah ke sungai / kali. Kita sedang berusaha untuk mendapatkan CSR yang mau menyediakan kotak Pampers diletakkan dekat jembatan. Kota Batu harus bebas sampah gaungnya sudah mendunia. Paling benci dengan pengendara mobil yang sering membuka kaca mobil langsung buang sampah dari mobil.
Sedangkan Achmad Rifa’i nama bekennya Mad Berlin menceritakan budaya di Tanah Jawa. Ada susuk kalen, Pemerintah Desa setelah menghitung aset desa baru dilakukan kegiatan bersih-bersih sungai yang dipimpin oleh Jaga Tirta, kalau bisa posisi jabatan jaga tirta ini bisa dikembalikan. Sungai jangan menjadi tong sampah, aturan adat hari ini sudah hilang fungsinya. Sungai Brantas saat ini kotor karena buang popok ke sungai, bambu ditanam di tepi sungai karena harus bangun akarnya dulu, karakter sungai berbeda beda.Setiap kegiatan di Batu Kapolsek hadir dengan menugaskan Babinkamtibmas.
Kapolsek Batu turut menyampaikan bahwa untuk pengaduan bisa langsung hubungi call center 110 bisa langsung ditelpon, atau via aplikasi Apel Batu. Batu Aplikasi Jelajah Polisi Batu merupakan Aplikasi yang bisa diundur dari Playstore, dan Kapolsek Batu mempromosikan Aplikasi APEL ini dengan mengajak peserta yang hadir ikut mendownload aplikasi Apel Batu.
Tokoh lingkungan Karyadi mengajak peserta yang hadir mengikuti yel-yelnya, “Saber Pungli mengalir luar biasa.” Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan ini sudah berusia 69 tahun. Ingin ajak para Inovator Nusantara mau menjadi Pioner kebersihan di lokasi masing masing. Semoga diberi kesadaran mengabdi pada lingkungan. Segala sesuatu dimulai kesadaran dari diri sendiri.
Acara ditutup dengan uraian Bryan dari Batu Local Guide yaitu Program dari Google pengguna aplikasi Google Map, bukan tour guide. Sebagai kontributor google map. Ketika menjelajah tempat-tempat maka ditunjukkan dengan menghidupkan GPS untuk meninggalkan jejak. Dimanapun kita pergi tinggalkanlah jejak. Dengan mengajak anggotanya bisa meninggalkan jejak yang baik. Menambahkan ulasan, foto, rating. Arti Rating :
a. artinya benci
b. ** tidak suka
c. biasa
d. ** suka
e. *** sangat suka
Peserta dari SMK Negeri 1 Tulungagung menyampaikan bahwa kesannya seru sekali dan tidak bisa dituliskan dalam kata-kata. Sedangkan peserta dari Maluku baru saat ini merasakan kebersamaan membersihkan sungai/kali, biasanya membersihkan tepi pantai dan laut, baru tahu kalau sampah dilaut itu datangnya dari Sungai.
SABERS PUNGLI Kota Batu Diikuti Inovator Nusantara Dari 34 Provinsi Se Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar