Kota Batu Butuh 600 Hektar Lagi
Memoarema.com Jumat, 18/07/2014 21:51 WIB
Peralihan fungsi lahan besar-besaran
di Kota Batu beberapa tahun terakhir mengancam keberadaan kawasan Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Luasan hutan hutan di sekitar Kota Batu semakin lama semakin
mengecil. Sebab saaat ini banyak bangunan gedung berdiri.
Jumlah itu diperparah dengan belum terpenuhinya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kota Batu. Hingga saat ini luasan RTH di Kota Batu masih terbilang minim.
Sedikitnya Pemkot Batu membutuhkan 600 hektar lagi jika menginginkan Kota Batu
kembali rimbun dan sejuk.
Kepala Bagian Humas Kota Batu, Sinal Abidin menyatakan, menyayangkan dengan
berbagai tindakan perusakan hutan baik yang legal maupun illegal. Saat ini
banyak masyarakat Kota Batu yang tetap melakukan aktivitas ekonomi yang
menggunakan lahan-lahan hutan.
“Padahal hutan itu sangat penting fungsinya untuk menjaga iklim di Kota Batu
ini,” tambah Sinal.
Ditambahkan Sinal, bukan hanya soal suasana yang dibutuhkan, namun juga
persoalan keseimbangan alam Kota Batu yang memang membutuhkan kesejukan
sepanjang masa. Menurunnya kualitas dan kuantitas tanaman buah apel dan juga
tanaman buah lain di Kota Batu karena suasana sejuk Kota Batu perlahan sudah
mulai hilang.
“Salah satunya cara adalah mengurangi aktivitas ekonomi masyarakat
yang selalu menggantungkan pekerjaannya di hutan. Ini harus dikurangi dan
pada saatnya sudah harus tidak ada sama sekali,” ucapnya.
Salah satu komunitas yang dinilai sering melakukan aktivitas di lahan-lahan
hutan adalah kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kendati aktivitas
mereka legal karena memang kerjasama dengan Perhutani, namun lambat laun jika
tidak dikontrol akan sangat berpengaruh pada kelestarian hutan di sekitar Kota
Batu.
“Ya boleh saja sepanjang taat aturan. Namun tidak mungkin kegiatan
masuk hutan itu akan berlanjut terus. Ya kalau kita bisa awasi terus. Kalau
tidak, maka akan semakin rusak saja hutan-hutan sekitar Kota Batu,” katanya.
Selain itu, luasan hutan yang sangat banyak membuat kontrol bagi perhutani
atau yang lain terkesan longgar. Oleh karenanya Pemkot Batu menghimbau kepada
masyarakat untuk mulai berupaya meninggalkan pekerjaan dengan memanfaatkan
lahan-lahan hutan konservasi. (ca-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar