Www.Neraca.co.id.
Sabtu, 29-10-2011
Coban (Air terjun) Talun berada di kawasan wisata Bumi Perkemahan Coban
Talun di lereng barat Gunung Arjuna - Welirang. Atau tepatnya di Dusun
Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Propinsi Jawa
Timur. Coban ini memiliki ketinggian sekitar 75 meter dengan diameter
+/-15 meter dan pemandangan yang elok di sekitar lokasinya, karena
selain bisa menikmati gemuruh deburan air terjun, juga bisa menyaksikan
banyak pelangi di setiap sudut.
Lokasi
menuju Coban Talun Jaraknya kurang lebih 15 km dari kota Malang. Untuk
menuju ke lokasi dari kota tersebut bisa ditempuh dengan naik bus mini
dari terminal Landungsari, atau naik angkutan kota, kemudian turun di
terminal Batu. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan naik angkot lagi
jurusan sumber Brantas. Supaya kalau mau turun bilang pada pak supir
turun di Coban Talun, setelah itu dilanjutkan dengan jalan kaki menuju
lokasi, di sana ada penunjuk jalan ke lokasi, sedangkan bagi yang
membawa mobil pribadi bisa langsung menuju lokasi.
Kondisi
jalan menunju lokasi bukan berupa aspal mulus, melainkan jalan berbatu
namun menurut perkiraan masih cukup aman untuk dilewati kendaraan roda
empat. Sepanjang perjalanan menuju lokasi air terjun kita akan menjumpai
banyak tanaman buah kesemek yang tumbuh di halaman rumah dan kebun
warga, yang menggugah selera. Setelah melewati gerbang lokasi wisata,
kondisi jalan berganti menjadi jalan tanah.
Sebenarnya
Coban Talun pernah jaya sekitar tahun 90 an, tapi sekarang fasilitas
yang ada seperti pintu masuk dan warung - warung sudah di tinggal
penghuninya, juga fasilitas yang lain seperti kamar mandi juga sudah
rusak semua, hanya lokasi tempat kemping masih ada. Kalau kita datang
membawa kendaraan mobil atau sepede motor bisa di titipkan pada salah
satu warung yang masih ada, dan disitu kita bisa membeli snack atau
minum kopi sambil menikmati hawa pegunungan yang sejuk.
Dari
lokasi parkiran ada dua tempat yang bisa kita kunjungi, yang pertama
bendungan dan Coban itu sendiri. Untuk ke Bendungan jaraknya sangat
dekat, sedangkan untuk ke Coban Talun kita harus jalan kaki. Dari lokasi
parkiran, diperlukan waktu kurang lebih 30 menit, jika melintasi hutan
dan sungai yang ternyata merupakan bagian atas dari air terjun. Air
terjun itu sendiri terletak didasar tebing sungai, dan untuk mencapainya
harus melewati sebuah jalan tanah berkelok-kelok disisi tebing. Kondisi
jalan setapak tersebut cukup curam dan hanya terbuat dari tanah, maka
bisa dipastikan akan sangat licin saat hujan tiba. Beberapa bagian jalan
malah sudah hilang trap/undakan tangga tanahnya, berubah menjadi lereng
tanah curam yang membutuhkan perhatian ekstra agar tidak tergelincir
atau terperosok saat melintasinya.
Di
lokasi wisata tersebut panorama alamnya sangat indah, air terjun ini
terletak di antara bebatuan. Batu besar batu putih telah mendominasi isi
sungai. Di dasar air terjun terdapat kolam air dangkal pelimpahan. Air
terjun Coban Talun dikelilingi oleh hutan dan pegunungan yang sejuk.
Karena keindahan alam, kawasan ini sering digunakan sebagai area camping
ground. Ini camping ground terletak di satu area dengan air terjun
Coban Talun.
Kalau pulang jangan lupa
beli oleh-oleh khas kota Batu, seperti buah Apel atau olahan buah apel
seperti dodol apel atau keripik apel. Kawasan wana wisata Coban Talun
yang dikelola oleh pemerintah kota Batu menyediakan berbagai fasilitas
umum yang berhubungan dengan kegiatan alam, seperti kamar mandi, WC, air
bersih, persewaan tenda, kayu bakar, lampu minyak, generator, dan
perlengkapan lain. Di wana wisata ini juga banyak terdapat warung makan
yang berjejer rapi di pintu masuk bumi perkemahan, warung cinderamata
dan oleh-oleh, tanaman hias, tanaman buah khas Batu seperti apel dan
stroberi, serta sayuran.
Sayangnya
kawasan ini kondisinya cukup memprihatinkan dimana kurang adanya
perawatan dan pemeliharaan. Pintu loket di sebelah kiri sering
tertutup, bahkan tak satu pun ada penjaganya. Selain itu, kondisi areal
parkir berupa tanah lapang banyak ditumbuhi ilalang yang mana acap kali
mengganggu untuk memarkirkan kendaraan. Meski demikian, kesulitan itu
masih bisa disiasati dengan menitipkan kendaraan pada warga sekitar
lokasi wisata. Juga beberapa warung yang ada terbelangkai dengan
kondisi banyak yang rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar