Sekretaris Desa (Sekdes) diajak untuk menjaga keseimbangan pembangunan di desa. Hal ini untuk mencegah masyarakat desa urbanisasi besar-besaran ke kota. Demikian disampaikan Drs. H. Saifullah Yusuf Wagub Jatim saat memberikan paparan di depan 240 sekdes dalam acara Diklat Peningkatan Kualitas SDM Sekretaris Desa di wilayah Pemprov Jatim TA. 2016 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemprov Jatim di Jalan Kawi, Kota Malang, Senin (8/8/2016).
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim ini, tidak dapat dipungkiri saat ini banyak masyarakat desa yang mengadu nasib ke kota. Ia tidak mempermasalahkan hal ini asalkan dibekali dengan kemampuan dan keterampilan. “Yang jadi masalah adalah ketika orang-orang urbanisasi dan tidak punya keterampilan, yang ada mereka akan jadi pengangguran di kota dan menjadi masalah baru di perkotaan”, ungkap Gus Ipul.
Mengantisipasi hal ini, ia minta para sekdes untuk menjaga keseimbangan pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat. Para sekdes diharapkan mampu menjalankan program-program pemberdayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Bapak Ibu adalah wakil pemerintah di tingkat desa, jadi kesuksesan dan kemajuan desa ada di tangan bapak ibu sekalian, kalau desa sukses, Provinsi Jatim juga akan sukses”, ujar Gus Ipul.
keberadaan Sekdes penting dalam mendukung jalannya pembangunan dan pemerintahan di desa. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat di tingkat desa, Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) harus dapat bekerja sama dengan baik dan berjalan seirama. Ini dilakukan semata-mata untuk kepentingan masyarakat.
Sesuai UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ada tiga hal penting yang menjadi perhatian, yakni penguatan peran kepala desa dan perangkat desa, optimalisasi anggaran desa dalam konteks hak dan kewajiban masyarakat, serta pengawasan kinerja pemerintah dan keuangan desa diperkuat. Oleh karena itu, ia meminta agar para sekdes dapat menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik.
Di akhir sambutan, Gus Ipul mengajak Sekdes untuk mengajak warganya agar hidup bertetangga yang baik sebagai lingkup terkecil di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong dan musyawarah mufakat, sebagai ciri Bangsa Indonesia.
Dalam pelaksanaan diklat ini, Badiklat Prov. Jatim bekerjasama dengan Center for Security and Welfare Studies (CSWS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) serta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Sumber :SeputarMalang.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar