Buah Impor Banjiri Pasar Tradisional dan Supermarket di Jatim


Gubernur Jatim Soekarwo pening melihat buah impor makin membanjir di Jawa Timur. Padahal dua tahun lalu, ia sudah menerbitkan peraturan gubernur (pergub) tentang pengendalian impor holtikultura. Buah termasuk di dalamnya.

Di atas kertas, Pergub Nomor 22/2012 tersebut sudah sangat tegas Sayang di pasar, peraturan itu terlihat lemas. Tak berkutik membendung derasnya aliran buah impor. Itu masuknya tidak dari frontline kita (Jawa Timur) tutur Soekarwo kepada Surya yang mewawancarainya usai melantik pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) di Gedung Grahadi, Selasa (25/11/2014).


Buah impor yang menggerojok Jatim itu memang langsung masuk dari negara asalnya. Ini lantaran peraturan gubernur melarang Jatim jadi pintu masuk buah impor. Terhitung sejak 2012, pelabuhan Tanjang Perak steril dari aktivitas bongkar muat buah dan sayur impor.Itu (buah impor masuk dari Jakarta dan daerah laih, tegas Soekarwo.

Selain Jakarta, daerah lain yang menjadi pintu legal masuk buah luar negeri pintu masuk buah adalah Pelabuhan Belawan Medan dan Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar). Dari daerah-daerah yang ditetapkan pemerintah sebagai pintu masuk tersebut, buah impor leluasa masuk Jatim. Iring-iringan kendaraaan pengirim buah tinggal pilih. Mau lewat jalur Pantai Utara (Pantura) atau jalur Selatan. Yang itu (jalur darat) tidak bisa dicegah, tuturnya. Begitu kiriman sampai di Jatim, pedagang mendistribusikan secara massif. Mulai dari toko buah, mal, pasar modern, pasar tradisional, hingga pedagang kaki lima.

Padahal pergub tegas mengatur, holtikultura impor hanya boleh diedarkan di toko buah dan pasar modern. Itupun masih ada syaratnya, tetap mengutamakan buah lokal. Tapi, lagi-lagi, pergub tidak berkutik menghadapi penetrasi para pedagang dan animo pembeli buah impor.

Penelusuran Surya menemukan, di sejumlah supermarket dan pasar tradisonal, sama-sama dibanjiri buah impor.Surya memantau pasar tradisional di Surabaya dan Malang. Di sini, mulai jeruk, apel, kelengkeng, pir, pisang    pepaya impor berjibun.    

Buah-buah itu diimpor dari Australia, Amerika Serikat, Argentina, dan yang paling banyak dari Tiongkok. (idl/ben/day) SURYA Online, SURABAYA -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar