Limbah Ternak Sapi Cemari Sungai Brantas dan Merusak Pohon Apel

Aliran air selokan yang berasal dari Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu disaat tidak ada hujan atau di musim kemarau terlihat berwarna hijau dan langsung masuk ke hulu Sungai Brantas. Sebagaimana video  yang telah dishare oleh Kepala Desa Tulungrejo Suliono di grup WhatsApp Forum Desa Tulungrejo. 

Menurut beberapa petani yang berada di Dusun Gerdu dan Dusun Gondang Desa Tulungrejo, limbah kotoran sapi (tletong) sangat meresahkan dan menganggu aktivitas pertanian mereka. Salah seorang Petani Apel  bernama Suwono yang juga mantan PJ Kepala Dusun Gondang menyampaikan, "Apabila air selokan dipergunakan untuk bahan baku penyemprotan tanaman, akan menganggu alat semprotnya karena serat dari kotoran sapi menutup saluran penyemprotan mesin diesel yang dipergunakan."
Juga dampaknya kalau air sungai yang tercemar limbah kotoran sapi digunakan untuk untuk menyemprot pohon apel berakibat kulit buahnya  burik tidak halus dan ke daun apel mudah terserang penyakit trutul, dan batang pohon apel mudah terserang penyakit.
Suliono Kepala Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur saat ditemui dikediamannya  (10/10/2020) menyatakan bahwa telah turun ke lapangan bersama-sama dengan perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Kecamatan Bumiaji dan Forum Kota Batu Sehat beserta Pemerintah Desa Tulungrejo pada Agustus 2020 yang lalu. Kondisi yang ditemukan dilapangan ternyata para peternak membuang limbah sapinya langsung ke selokan dengan disiram pakai air. Disampaikan Suliono, jumlah sapi yang ada di Dusun Wonorejo kurang lebih ada 1.100 ekor baik yang berada di Kandang Komunal di kelola oleh Kelompok Tani Gunung Harta dan di kandang masyarakat dengan rata-rata per hari mengeluarkan kotoran lebih kurang 7 kg maka limbah yang dihasilkan mencapai 7,7 ton per hari. Hasil kesimpulan tim yang telah turun ke lapangan masalah limbah kotoran sapi tidak bisa diselesaikan oleh salah satu pihak saja tetapi harus ada penanganan secara serius baik oleh masyarakat agar ada keikut sertaan dalam menjaga lingkungannya dan masyarakat tetap bisa berkarya. Pemerintah Desa harus turut memfasilitasi secara bertahap demikian pula  Suliono berharap Pemerintah Kota Batu juga turut memfasilitasi dalam penyelesaiannya. Perlu dilakukan pembahasan multipihak baik dengan masyarakat dan OPD terkait serta Forum Kota Batu Sehat. Pemerintah Desa akan menerima dengan tangan terbuka keterlibatan beberapa pihak sehingga ada penyelesaian sesegera mungkin penanganan limbahnya. 

Stefanus Catur Ficaksono Wakil Ketua Forum Kota Batu Sehat menyampaikan bahwa Forum Kota Batu Sehat telah memiliki beberapa model penyelesaian penanganan limbah kotoran sapi yang jumlah cukup besar setiap harinya, sangat disayangkan apabila tidak diolah dan dimanfaatkan bahkan mencemari sungai Brantas. Limbah kotoran sapi tersebut bisa dikelola secara profesional selain lingkungannya bersih, juga akan menghasilkan hasil olahan pupuk organik ramah lingkungan yang sangat bermanfaat bagi para petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Untuk itu berharap agar ada pertemuan tindaklanjut penyelesaiannya yang bisa difasilitasi oleh Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Kecamatan Bumiaji maupun oleh Pemerintah Desa Tulungrejo sendiri.


Pewarta : Arif Erwinadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar