Jaga Kesehatan Jiwa Agar Tidak Tertular Covid-19


BATU - Pada Kamis (14/10/2020) bertempat di Balai Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu Jawa Timur telah dilakukan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan bertemakan Kesehatan Jiwa kepada perwakilan kelompok kerja Kelurahan Ngaglik Sehat dan anggota PKK.
Menurut  Andiawan petugas  Puskesmas Kelurahan Sisir Kecamatan Batu, "Saat ini masyarakat terfokus kepada pandemi Covid-19 dan terlena dengan kesehatan jiwanya. Sudah muncul gejala menuju kesana, awalnya orang sehat setelah pandemi ini tidak bekerja atau  ada salah satu keluarganya yang kena Covid-19  akibatnya akan dikucilkan di masyarakat, hal ini menimbulkan kejiwaan dan beban mental. Bila dia tertutup dipendam sendiri tidak mau cerita ke dokter / puskesmas maka akan menimbulkan gangguan kejiwaan. Untuk itu setiap orang supaya tidak terserang Covid-19 harus tetap menjaga kesehatan jiwa. Wajib meningkatkan imunitas tubuh seperti makan-makanan seimbang, minum air putih yang cukup minimal 2 Ltr perhari, olah raga minimal 30 menit sehari, berjemur di pagi hari minimal 2 kali seminggu, tidak merokok dan tidak minum alkohol”.
"Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) yaitu orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa. Awalnya orang tersebut sehat-sehat saja tetapi setelah melihat berita di TV dan membaca di media sosial terhadap bahaya Covid-19, karena ketakutan akhirnya mudah tertular virus tersebut. Untuk gangguan jiwa ringan harus mendapatkan ilmu tentang COVID-19 dari sumber terpercaya, jangan merokok, minum alcohol atau zat terlarang saat menghadapi stress atau perasaan tidak nyaman, supaya melakukan relaksasi. Untuk pengalihan perhatian dengan bermain game, bernyanyi dan menonton film, melakukan Olahraga / yoga, selalu berpikir positif dan berserah diri kepada Tuhan,” ujar Andiawan
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Emi dari Dinas Kesehatan Kota Batu, “Bagi yang sudah terganggu kejiwaan dalam kurun waktu lama, dengan memendam perasaannya sampai setahun dan gejala gangguan jiwa akan muncul setelah dua tahun lebih.  Bagi yang sudah terkena gangguan jiwa agar berobat rutin supaya cepat sembuh. Kalau tidak bisa cepat sembuh bila di diagnosa bisa masuk kategori ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Kalau sudah menderita ODGJ harus berobat rutin setiap hari minum obat, kalau berasa sembuh minum obatnya dihentikan sehari saja  kalau sudah kambuh lagi maka dosisnya harus ditingkatkan lagi”.
“Bagi penderita ODGJ setelah diperiksa juga ada yang menderita sakit, oleh karena saraf sensoriknya tidak merasakan apa-apa,  orang sehat kalau makan nasi basi bisa sakit perut. Kalau orang ODGJ, orang awam melihat kelihatannya tidak sakit, sebenarnya mereka juga sakit tapi tidak bisa merasakan. Yang kasihan sering terjadi dimasyarakat  ada orang ODGJ dikeroyok, padahal dia tidak tahu kalau melakukan kesalahan. Untuk itu peran keluarga yang harus menjaga dan menanganinya. Sering terjadi ada pasien ODGJ yang dibuang dari luar kota di Kota Batu lalu ditangani oleh Dinsos karena sudah ada pantinya. Dan semua pembiayaan yang dilakukan untuk pengobatan lewat Puskesmas diseluruh Kota Batu semua telah digratiskan karena sudah dianggarkan dalam APBD,” tambah dr. Emi.

Pewarta : Arif Erwinadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar