TEMU WICARA KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Se Jawa Timur



Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishubkominfo) Jawa Timur pada hari Selasa tanggal 26 Agustus 2014 telah mengadakan acara Temu Wicara KIM bertempat di Gedung Dishubkominfo Provinsi Jawa Timur. Peserta Temu Wicara terdiri dari Perwakilan KIM masing-masing di 38 Kabupaten / Kota serta pembina KIM yaitu Dishubkominfo di Jawa Timur.
Narasumber yang menyampaikan materi yaitu Suko Widodo Pakar Komunikasi dari Universitas Airlangga Surabaya. Mengutip pendapat  dari Daniel Bell, “Masyarakat industri yang saat itu giat bekerja dalam pabrik - pabrik dengan bahan baku fisik akan bergeser menjadi masyarakat informasi yang mengandalkan teknologi dan kemampuan dalam mengelola informasi”
Daniel Bell, seorang ahli sosial  pernah memaparkan pikiran di atas, dan apa yang pernah dikemukakannya itu kini terwujud. Masyarakat industri, telah bergeser menjadi masyarakat informasi, yakni suatu masyarakat yang melaksanakan aktivitas politik, ekonomi, maupun budaya dengan cara menciptakan, menggunakan, membagikan, serta memanipulasi informasi. Dalam mengelola informasi, masyarakat informasi menggunakan bantuan teknologi informasi. Maka, masyarakat informasi sering disebut masyarakat digital. Jika dalam masyarakat industri, kemampuan membaca dan menulis alias melek huruf menjadi wajib yang dimiliki oleh masyarakatnya, maka dalam masyarakat informasi kemampuan melek teknologi menjadi syarat utamanya untuk bisa bertahan.
Menurut Suko Widodo awalnya media massa yang terlalu berkuasa akan menguasai segala-galanya. Misalnya saat Pemilu Presiden 9 Juli 2014 kemarin, media Metrotv akan mencitrakan Capres Jokowi JK sedangkan TVONE mencitrakan Capres Prabowo Hatta. Kalau ingin nonton Jokowi yang unggul ya lihat METROTV, tapi kalau pendukungnya Prabowo Hatta ya ke TVONE. Kedepan agar KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) tidak terjebak dengan pencitraan dan Perlombaan saja. Contoh untuk produk Apel Malang dan Batu segi rasa dan kualitas lebih hebat dibandingkan apel luar negeri, tetapi karena kalah pencitraan dengan Apel Australia sehingga konsumen lebih memilih apel dari Australia.
Pergeseran menuju masyarakat informasi ini juga memiliki pengaruh yang kuat bagi media massa. Dapat dilihat, media massa dewasa ini bersifat interaktif di mana pengguna dapat turut memberikan umpan balik bahkan menjadi narasumber. Tentu saja hal ini didukung oleh semakin berkembangnya teknologi, misalnya kini banyak portal-portal berita yang menyajikan informasi yang dapat diakses dengan mudah lewat gadget dan memungkinkan penggunanya untuk memberi saran atau komentar secara online.
Secara keseluruhan, ciri-ciri dari masyarakat informasi adalah:
§   Kebutuhan yang tinggi akan informasi dalam kehidupan dan dalam organisasi.
§    Menggunakan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan.
§   Pertukaran data secara digital jarak jauh.
§   Mengumpulkan,mengolah dan memanfaatkan informasi untuk pengambilan      keputusan

Masyarakat informasi ini kemudian dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan peran mereka:
1.    Pekerja output yang menciptakan suatu informasi atau dalam hal ini adalah pengetahuan. Contohnya adalah ilmuwan, pengajar, dan penulis.
2.   Pihak yang mengumpulkan informasi kemudian mengoordinasikan dan menyebarkannya. Contohnya adalah reporter dan editor.
3.   Pihak yang mengoperasikan teknologi informasi yang menjadi sarana dari kedua kategori sebelumnya. Contohnya adalah operator komputer dan teknisi yang memasang pesawat televisi.

KIM sebagai Lembaga Media harus bisa menyebarkan semangat kegotong royongan, KIM harus di danai dengan alokasi anggaran. Karena banyak keluhan dari pengurus KIM bahwa KIM sebagai Lembaga Sosial kurang dapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Kota. Menurut Pembina KIM dari Kabupaten Mojokerto ada pernyataan dari pengurus KIM bahwa KIM ini akan dibina ataukah akan dibinasakan saja?
Keluhan serupa dari pembina KIM Dishubkominfo Kabupaten Jombang, pada jaman Orde Baru ada Kelompencapir (dengan pembinaan dari Dinas terkait), tapi saat ini KIM hidup segan mati tak mau. KIM sebenarnya bisa dijadikan mitra dari Pemerintah Desa, yang akan menyuarakan hasil-hasil pembangunan di desanya.  Tetapi dorongan dari Pemerintah Kabupaten Kota masih kurang padahal bisa dijadikan mitra pemerintah desa untuk mempercepat pembangunan desa.
Menanggapi keluhan tersebut Bambang dari Dishubkominfo Kota Malang menyatakan bahwa telah menggandeng KIM dengan mensupport pelatihan dan memberikan anggaran blockgrand. Sehingga KIM bisa memberitakan berita yang ada di desanya dengan bekerjasama dengan media lokal.
Narasumber Suko Widodo berharap agar pengurus KIM ke depan dilakukan pembinaan dan pelatihan misalnya Jurnalisme Warga (Citizen Jurnalisme), karena KIM tumbuh dimasyarakat agar bisa menjadi agen perubahan memang diperlukan pembinaan yang intensif dari Pemerintah Kabupaten Kota maupun Pemerintah Provinsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar