Tradisi aduk jenang di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu sudah 40 tahun mati suri. Kades Suliono kini menghidupkan tradisi tersebut bersama warga setempat, Rabu (11/10/2017).
Menurut Kades Suliono aduk jenang bersama itu merupakan momenpenting untuk hidup guyup rukun. “Saya hidupkan lagi karena sudah 40 tahun vakum,” kata dia.
Untuk menghidupkan tradisi tersebut, dia mengajak seluruh elemen masyarakat. Terutama Karang Taruna dan warga dari lima dusun di Desa Tulungrejo.
“Mereka kami ajak berkumpul. Lalu kita lakukan tradisi aduk jenang bersama,” papar dia.
Dijelaskan dia bahwa aduk jenang bersama itu memiliki filosofi budaya yang sangat tinggi dan luhur. Sebab, prosesnya sakral, dilakukan dengan penuh hati-hati untuk membangun kebersamaan.
Prosesnya, kata dia, diawali dengan doa bersama. Lalu, melakukan tabur bunga ke makam para Kades sebelumnya yang sudah meninggal. Setelah itu baru dilakukan tradisi aduk jenang bersama.
“Jadi semua itu kita lakukan bersama dengan hati-hati. Hasilnya kita nikmati bersama-sama dengan guyup dan rukun tanpa melupakan jasa para Kades sebelumnya,” papar dia.
Sumber : http://surabayapost.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar