Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Batu merespon cepat permasalahan yang dialami oleh Raun, warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Dua dinas ini sudah menurunkan pegawainya untuk bertemu langsung dengan Raun.
Sri Rahati, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu mengatakan bahwa Raun sudah mendapatkan Kartu Indonesia Sakti (KIS), sehingga biaya pengobatan sudah tidak menjadi masalah lagi.
Terkait hal tersebut, petugas dari Dinas Kesehatan tinggal memberikan pendampingan dan memberikan motivasi langkah-langkah pengobatan yang bisa ditempuh oleh Raun. “Kita anjurkan untuk melakukan kontrol kesehatan rutin ke RSSA Malang, karena diinstalasi kesehatan ini yang bisa mendiagnosa kondisi Manda dengan benar,” ujar Sri.
Jika memang RSSA mengajurkan untuk melakukan amputasi, menurut Sri, hal itu bisa dilakukan oleh Raun. Dinas Kesehatan tidak bisa berbuat apa-apa ketika Raun tetap memilih menggunakan pengobatan alternatif.
“Kalau biaya di pengobatan alternatif kan tidak bisa dicover oleh KIS,” ujar Sri. Karena itulah ia menyarankan agar Raun mau membawa anaknya ke RSSA.
Sementara itu Raun mengucapkan terima kasihnya kepada Kepala Sekolah SDN 4 Tulungrejo, Kepala Desa dan BPD Tulungrejo, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang sudah peduli dengan permasalahan yang dialaminya.
“Tadi saya sudah bertemu dengan Kades Tulungrejo, Suliono. Rencananya besok (hari ini-red) kades akan menjenguk anak saya di rumah pengobatan alternatif milik Gus Tofa,” terang Raun.
Ia membenarkan Dinas Kesehatan sudah mengajurkan agar Manda, anaknya dibawa ke RSSA untuk menjalani perawatan. Namun ia menegaskan tidak bisa melakukan hal itu karena khawatir kaki anaknya akan diamputasi. “Semoga saja ada jalan lain selain diamputasi, kalau sampai diamputasi kasihan anak saya,” katanya.
Meski demikian, Raun mengatakan tetap akan memeriksakan kesehatan anaknya di rumah sakit untuk mengetahui kondisi kesehatan anaknya tersebut.
Sumber Malang Ekspress (muh/nda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar