BATU - Keinginan warga RW 11, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu untuk bertemu dengan pengelola tower Telkomsel gagal sudah. Pasalnya, pengelola tower tidak menghadiri pertemuan yang dilaksanakan di Balai Desa Tulungrejo.
Kabar yang beredar, ketidakhadiran pengelola tower ini karena ada kesalahan teknis undangan yang disampaikan. Meskipun demikian, rapat koordinasi penyelesaian permasalahan tower tetap berlangsung.
Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Camat Bumiaji, Aris Imam Wahyono dihadiri pula oleh Kades Tulungrejo, Suliono, Walimurid SDN Tulungrejo 2 serta perwakilan warga RW 11.
Dalam kesempatan itu, sempat mengemuka bahasan, mengenai untung dan rugi jika tower tersebut dibongkar. Salah satunya berdampak pada sulitnya sinyal telepon seluler di kawasan Desa Tulungrejo dan sekitarnya.
Namun hal ini tidak membuat masyarakat bergeming, mereka tetap menolak memberikan izin perpanjangan tower Telkomsel. Warga membolehkan tower ini tetap berdiri di Desa Tulungrejo, asalkan bukan di RW 11.
Hingga akhirnya dibuat berita acara yang memutuskan bahwa warga menolak memberikan izin perpanjangan. Hasil musyawarah ini akan disampaikan oleh pihak desa kepada pengelola tower.
“Rapat menghasilkan kesepakatan seluruh warga total meminta agar tower tersebut dipindahkan dari RW 11, karena padat rumah penduduk,” tegas Aris kepada Malang Ekspres.
Menurutnya, tidak satu pun warga yang setuju dengan keberadaan tower tersebut, mereka semua sepakat tidak memberikan izin perpanjangan kepada tower tersebut. Upaya mediasi yang dilakukan oleh Kecamatan dan desa dianggap oleh Aris sudah final, masyarakat tidak lagi menghendaki keberadaan tower tersebut, meskipun pengelola tower sudah terlanjur membayar uang sewa lahan.
Selanjutnya pihak kecamatan menyerahkan langkah selanjutnya kepada Satpol PP. “Kita serahkan kepada Satpol PP, selanjutnya bagaimana,” terang Aris.
Sementara itu, Kamis (26/11) sore, Satpol PP sudah memasang Satpol PP Line yang berwarna kuning mengelilingi tower. Tower itu sendiri sudah sejak beberapa waktu lalu digembok oleh warga sebagai bentuk protes.
Sumber : Malang Ekspress (muh/nda)
Sumber : Malang Ekspress (muh/nda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar