Nematoda sista kuning akan dibasmi dari tanaman kentang di Batu



Distanhut Kota Batu Tangani Cacing Emas
Rabu, 20 Februari 2013 19:01 WIB | Editor: Wahjoe Harjanto | Reporter : Iksan Fauzi  
SURYA Online, BATU - Serangan hama cacing emas atau Nematoda Sista Kuning (NSK) yang menyerang tanaman kentang petani di Desa Tulungrejo dan Sumbebrantas beberapa pekan ini membuat Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu serta pakar hama dan penyakit tanaman dari Universitas Brawijaya turun tangan.

Pemeriksaan pertama dilakukan di lahan kentang  dari lokasi tertinggi di Desa Sumberbrantas. Yakni di blok Brakseng, Watu Tumpuk dan Kali Putih dan di blok Gimbo Desa Tulungrejo

“Semua ada NSK,” kata Sugiyo Pranoto, Penyuluh Pertanian Kecamatan Bumiaji, Rabu (20/2).

Setelah mengambil contoh tanah, Sugiyo akan menghitung populasi NSK di lahan kentang Sumberbrantas dan Tulungrejo. “Nanti kami cek secara keseluruhan, populasi tertinggi dimana,” sambungnya.

Ia menyatakan, sepertinya cacing emas yang menyerang tanaman kentang sekarang diperkirakan siklus serangan 10 tahunan. Sebelumnya, cacing emas ini pernah menyerang lahan kentang di Batu pada  2003 silam.

Terpisah, Pakar Hama dan Penyakit Tanaman dari Universitas Brawijaya, Dr Ir Toto Himawan mengatakan, untuk menekan populasi cacing itu perlu upaya perbaikan tanah dengan memberi pupuk organik dilengkapi dengan mikroba. Pupuk ini sebagai substrat untuk mikroba bersifat kitinolitik yang merusak cacing. Pengkayaan dengan pupuk organik dilengkapi dengan mikroba.

“Nanti bisa menekan populasi nematode,” kata saat akan memberi pengetahuan tentang cacing emas kepada para anggota Gapoktan Mutra Arjuna di Dusun Junggo Desa Tulungrejo.

Tanaman kentang yang terserang cacing ini ketika masih kecil hidupnya seperti kerdil dan tidak bisa berkembang. Ciri-cirinya, daun kentang kuning. Buah kentang tidak bisa besar karena akarnya rusak.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar