Maret Insentif Pertanian Organik Mulai Cair di Kota Batu



Minggu, 9 Maret 2014 20:45 WIB
SURYA Online, BATU -  Pemerintah Kota (Pemkot) Batu bakal mencairkan insentif kepada para petani organik sebesar Rp 1 juta per bulan mulai Maret ini. Dari data Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut), sudah ada 225 petani beralih dari pertanian kimia ke organik.
“Bulan ini insentif akan dicairkan,” ujar Eddy Rumpoko, Wali Kota Batu usai peluncuran pertanian organik di lapangan Desa Bumiaji, Minggu (9/3/2014).
Acara peluncuran itu diawali dengan jalan sehat oleh para PNS dan warga seluruh Kota Batu. Panitia pun memberikan undian hadiah kepada peserta jalan sehat dengan hadiah utama seekor sapi perah dan kambing etawa.   
Menurut Eddy, pertanian organik sangat dipercaya ditingkat nasional maupun internasionl. Ini merupakan program prioritas Pemkot. ia berharap, petani di Kota Batu menyambut dengan baik.
“Jika para petani melakukan program ini, kami nanti akan memberikan prasarana dan sarana. Semoga 5 tahun ke depan semua pertanian di Batu sudah organik,” ujarnya.
Kepala Distanhut Kota Batu, Sugeng Pramono mengungkapkan, tahun ini ada 5.000 hektare lahan yang digunakan lahan pertanian organik. Lahan tersebut tersebar di delapan desa. Setiap desa ada 10 hektare ada juga yang kurang dari luas itu. Anggaran yang disediakan guna menunjang keberhasilan program ini sebesar Rp 8 miliar untuk tahun 2014.
“Untuk menunjang program ini, kami menyediakan pupuk organik. Di antaranya pupuk padat sebanyak 1.800 ton, pupuk cair, dan dekomposer (pengurai),” katanya.  
Sementara itu, anggota kelompok Tani Makmur Abadi Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Wito Argo mengungkapkan, untuk menuju pertanian organik murni membutuhkan waktu antara enam tahun hingga ttujuh tahun.
“Saat ini masih semi organik karena petani masih ada yang menggunakan pupuk kimia,” katanya.
Wito yang juga petani apel ini menyebut, di Desa Tulungrejo sudah ada sekitar 70 hektare sudah semi organik.  Pengolahan lahan menggunakan pupuk organik dimulai mulai 2008. Lalu mengurangi pupuk kimia yang biasanya satu pohon menggunakan 1 kg pupuk kimia, sekarang dikurangi lebih dari 50 persen.
“Pupuk kimia hanya untuk awal saja,” kata Wito yang juga anggota DPRD Kota Batu ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar