Jumlah
Pengangguran di Kota Batu Masih 5.384 Jiwa
Dikutip dari
Harian Seputar Indonesia.
BATU –
Pemkot Batu masih punya tugas berat untuk mengatasi masalah pengangguran.Dari
200.000 jiwa penduduk Kota Batu,sebanyak 5.384 jiwa di antaranya menganggur.
Jumlah ini akan bertambah seiring pertambahan tamatan SMA,SMK dan Perguruan
Tinggi (PT) setiap tahun. ”Pemerintah sedang berusaha mencapai zero pencari
kerja. Kami mengundang investor ke Kota Batu agar mau menanamkan modal, serta
memperbanyak pelatihaan kerja, khususnya yang terkait dengan bidang
pariwisata,” kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Eddy Murtono.
Menurut dia, bidang pariwisata selama 2007-2012 sangat menjanjikan. Ini artinya
kesempatan bagi warga Kota Batu yang menganggur untuk mengembangkan
keterampilan dalam bidang wisata dan industri kreatif. Setiap desa bisa membuat
kelompok sadar wisata dan menawarkan potensi wisata desa seperti petik apel,
wisata out bond, petik sayur, wisata ternak kelinci,kambing etawa, dan industri
rumahan. ”Produksi susu sapi perah di Kota Batu melimpah dan ini belum
dimanfaatkan masyarakat secara optimal. Upaya pemerintah adalah memfasilitasi
kegiatan pelatihan bagi pencari kerja agar bisa mandiri,” jelasnya.
Menurut Eddy Murtono, pertengahan November kemarin. Dinsosnaker Kota Batu sudah
mengirimkan 21 anjal ke balai pelatihan kerja (BLK) di Surabaya. Setelah
diseleksi akhirnya ada 10 anjal yang lulus pelatihan kerja.Sebagai hadiah,
Disnaker Jatim memberikan mesin kompresor dan kompor untuk menambal ban.”Sudah
enam kompresor yang kita serahkan kepada anak-anak. Sisanya masih menunggu
lokasi tempat menambal bannya,” tandas dia.
Dinsosnaker Kota Batu juga telah mengirimkan beberapa orang untuk berlatih
menjahit, membordir,dan mengobras ke Lembang-Jawa Barat. ”Hasilnya lumayan
bagus, selain bisa menjahit dan mengobras serta membordir kain. Kini ada tiga
orang yaitu warga Kelurahan Dadaprejo diberi bantuan peralatan menjahit,
membordir dan mengobras,”sebut mantan Kabag Hukum,Pemkot Batu ini. Anggota
Komis B DPRD Kota Batu, Simon Purwoali menyatakan, bidang usaha masih
menjanjikan untuk dikembangkan di Kota Batu adalah memproduksi makanan-minuman
dan kerajinan tangan.
”Setiap akhir pekan kunjungan wisatawan ke Kota Batu lebih dari 2000 orang.
Peluang pasar itu bisa dimanfaatkan untuk menjual kerajinan tangan.Misalkan
sablon kaos atau membuat makanan dan minuman. Syaratnya kelompok usaha itu
harus bekerja sama dengan toko pusat oleh-oleh khas Kota Batu,”tandas Simon. maman adi saputro _
Tidak ada komentar:
Posting Komentar