Selasa, 14 Mei 2013
Jumat, 10 Mei 2013
Petani Apel meraih keuntungan dengan harga apel mahal
Harga Apel Naik 100 Persen
Jumat, 10 Mei 2013 18:10 WIB | Editor: Adi Agus Santoso | Reporter : Iksan Fauzi
SURYA Online, BATU - Angin segar berpihak kepada petani apel di Kota
Batu. Sejak pemerintah pusat melarang 13 jenis produk hortikultura masuk ke
Indonesia terhitung mulai Januari hingga Juni 2013, keuntungan petani apel dari
penjualan meningkat dua kali lipat.
Hal itu diungkapkan petugas BKD Pengawas Tanah Bengkok Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji,
Sunaryo saat ditemui di rumahnya Jl Abdul Goim, Jumat (10/5). Ia mengatakan,
tanah bengkok di desanya seluas 22 hektare. Semuanya ditanami apel. Sebanyak 70
persen ditanami apel manalagi, room beauty dan apel ana.
Sebelum ada larangan impor, harga ketiga jenis apel itu dari petani berkisar
antara Rp 4.000/kg - Rp 6.000/kg. Sekarang, harga apel manalagi tembus Rp
8.500/kg - Rp 10.000/kg. Untuk room beauty Rp 16.500/kg hingga Rp 17.000/kg,
sedangkan apel ana Rp 9.000/kg - Rp 10.000/kg. Room beauty harganya paling
mahal, karena mampu bertahan sampai 20 hari.
“Harga apel sekarang tertinggi seperti saat krisis moneter tahun 1997 lalu.
Petani senang, kalau bisa impor dilarang dan petani diberdayakan,” kata
Sunaryo.
Selasa, 07 Mei 2013
Q-Rak di Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kota Batu Resmi Ditutup selamanya
Tak Ijinkan Q-RAK Beroperasi
Lagi
Sabtu,
04/05/2013 13:15 WIB
Dikutip dari
Harian MemoArema Batu — Melihat
masyarakat Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo menentang keras keberadaan Q-RAK
(Quantum Reiki Atomic Kundalini), Muspika Kecamatan Bumiaji Kota Batu merespon
keinginan masyarakat tersebut dengan tidak akan memberikan ijin keberadaan
Padepokan Q-RAK di Bumiaji. Hal tersebut dikemukakan oleh Arif As-Sidik, Camat
Batu. Menurutnya sudah ada titik temu antara warga dengan Grand Master Rony
Irianto terkait permasalahan tersebut.
“Semuanya
sudah menyadari dan menerima keputusan yang ada, artinya sudah selesai.
Masyarakat sudah tidak menghendaki lagi,” ujar Arif. Ia mengatakan bahwa yang
terjadi hanyalah salah paham. Permasalahan terjadi karena Q-Rak tidak meminta
ijin terlebih dahulu kepada masyarakat setempat. Padahal, dalam aktifitasnya
seringkali mendatangkan massa yang cukup besar, sehingga masyarakat setempat
merasa terganggu.
Kamis, 02 Mei 2013
Wakil Walikota Batu menghadiri Pelantikan Kepala Dusun Junggo
PELANTIKAN
KEPALA DUSUN JUNGGO DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU, DIHADIRI WAKIL WALIKOTA BATU PUNJUL SANTOSO
Pelantikan
Kepala Dusun Junggo terpilih Nurhadi (45 tahun) dilaksanakan pada sore hari ini
kamis tgl 2 Mei 2013. Rencananya pelantikan yang dilakukan oleh Kepala Desa
Tulungrejo Prasetyono jam 15.00 tapi sempat mundur hingga 15.30 baru dimulai. Hal
ini dikarenakan menunggu kehadiran Wakil Walikota Batu Punjul Santoso beserta
Camat Bumiaji Arief As Shidiqie dan Camat Batu. Kehadiran Wakil Walikota Batu
tersebut didampingi pula oleh Kepala
Desa Sumbergondo, Kepala Desa Bulukerto, Kepala Desa Sidomulyo dan Lurah Temas.
Beberapa kepala desa dan lurah berkesempatan hadir setelah mengikuti acara
selamatan Dusun di Dusun Binangun desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji. Hadir pula
perwakilan LPMD Desa Tulungrejo, Anggota BPD desa Tulungrejo, Kepala Dusun
Gondang, Kepala Dusun Gerdu, Kepala Dusun Kekep dan Kepala Dusun Wonorejo,
Ketua RT, Ketua RW, tokoh agama, tokoh pemuda, dan ibu-ibu PKK desa Tulungrejo
Tepat
jam 15.40 acara pelantikan dan penanda tanganan Berita Acara Pelantikan
dilaksanakan oleh Kepala Desa Tulungrejo Prasetyono. Dalam sambutannya Kepala Desa Tulungrejo berpesan agar Nurhadi Kepala Dusun yang dilantik dapat melaksanakan tugas Pokok dan fungsinya sebagai
kepala dusun yaitu agar lebih meningkatkan keamanan di Dusunnya, melaksanakan
tugas diwilayah kerjanya, melaksanakan tugas yang ditugaskan oleh Kepala Desa, tentunya akan mendapatkan hak berupa tanah bengkok dan
tunjangan dari pemerintah desa Tulungrejo.
Rabu, 01 Mei 2013
Warga Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo protes keberadaan Q-Rak
Kingdom of QRAK Dibubarkan
Warga
Kamis,
02/05/2013 00:21 WIB
Padepokan
Qrak yang sudah kosong, setelah dibubarkan warga (dan)
Dikutip dari Memo Arema Batu — Padepokan Quark Reiki Atomic –
Kundalini (QRAK) di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota
Batu nyaris diserbu massa. Beruntung aparat Kepolisian, TNI, Kades dan tokoh
masyarakat setempat berhasil meredam kemarahan tersebut, hingga tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, warga mendesak agar padepokan
yang selalu ramai dikunjungi orang dari luar kota ini ditutup. Hingga akhirnya
Muspika Kecamatan Bumiaji pun menutup padepokan yang dikelola langsung oleh
Grand Master QRAK, Rony Irianto ini.
Suasana
padepokan yang selama ini selalu ramai dikunjungi oleh penganutnya ini, mulai
Rabu (1/5/2013) sepi. Tempat ini hanya dijaga oleh dua orang laki-laki dan
seorang perempuan. ”Sudah ditutup oleh warga, anda minta penjelasan saja kepada
perangkat desa,” ujar seorang penjaga yang enggan disebut namanya. Menurut
penjaga yang beberapa saat kemudian baru diketahui bernama Heru ini mengatakan
sejak beberapa hari ini pengikut Qrak mengangkuti semua barang-barang yang ada
di padepokan tersebut.