Jumat, 10 Mei 2013

Petani Apel meraih keuntungan dengan harga apel mahal



Harga Apel Naik 100 Persen

Jumat, 10 Mei 2013 18:10 WIB | Editor: Adi Agus Santoso | Reporter : Iksan Fauzi
SURYA Online, BATU - Angin segar berpihak kepada petani apel di Kota Batu. Sejak pemerintah pusat melarang 13 jenis produk hortikultura masuk ke Indonesia terhitung mulai Januari hingga Juni 2013, keuntungan petani apel dari penjualan meningkat dua kali lipat.

Hal itu diungkapkan petugas BKD Pengawas Tanah Bengkok Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji, Sunaryo saat ditemui di rumahnya Jl Abdul Goim, Jumat (10/5). Ia mengatakan, tanah bengkok di desanya seluas 22 hektare. Semuanya ditanami apel. Sebanyak 70 persen ditanami apel manalagi, room beauty dan apel ana.

Sebelum ada larangan impor, harga ketiga jenis apel itu dari petani berkisar antara Rp 4.000/kg - Rp 6.000/kg. Sekarang, harga apel manalagi tembus Rp 8.500/kg - Rp 10.000/kg. Untuk room beauty Rp 16.500/kg hingga Rp 17.000/kg, sedangkan apel ana Rp 9.000/kg - Rp 10.000/kg. Room beauty harganya paling mahal, karena mampu bertahan sampai 20 hari.

“Harga apel sekarang tertinggi seperti saat krisis moneter tahun 1997 lalu. Petani senang, kalau bisa impor dilarang dan petani diberdayakan,” kata Sunaryo.

Selasa, 07 Mei 2013

Q-Rak di Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kota Batu Resmi Ditutup selamanya



Tak Ijinkan Q-RAK Beroperasi Lagi
Sabtu, 04/05/2013 13:15 WIB

Dikutip dari Harian MemoArema Batu — Melihat masyarakat Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo menentang keras keberadaan Q-RAK (Quantum Reiki Atomic Kundalini), Muspika Kecamatan Bumiaji Kota Batu merespon keinginan masyarakat tersebut dengan tidak akan memberikan ijin keberadaan Padepokan Q-RAK di Bumiaji. Hal tersebut dikemukakan oleh Arif As-Sidik, Camat Batu. Menurutnya sudah ada titik temu antara warga dengan Grand Master Rony Irianto terkait permasalahan tersebut.
“Semuanya sudah menyadari dan menerima keputusan yang ada, artinya sudah selesai. Masyarakat sudah tidak menghendaki lagi,” ujar Arif. Ia mengatakan bahwa yang terjadi hanyalah salah paham. Permasalahan terjadi karena Q-Rak tidak meminta ijin terlebih dahulu kepada masyarakat setempat. Padahal, dalam aktifitasnya seringkali mendatangkan massa yang cukup besar, sehingga masyarakat setempat merasa terganggu.

Kamis, 02 Mei 2013

Wakil Walikota Batu menghadiri Pelantikan Kepala Dusun Junggo



PELANTIKAN KEPALA DUSUN JUNGGO DESA TULUNGREJO KECAMATAN  BUMIAJI KOTA BATU, DIHADIRI  WAKIL WALIKOTA BATU PUNJUL  SANTOSO

Pelantikan Kepala Dusun Junggo terpilih Nurhadi (45 tahun) dilaksanakan pada sore hari ini kamis tgl 2 Mei 2013. Rencananya pelantikan yang dilakukan oleh Kepala Desa Tulungrejo Prasetyono jam 15.00 tapi sempat mundur hingga 15.30 baru dimulai. Hal ini dikarenakan menunggu kehadiran Wakil Walikota Batu Punjul Santoso beserta Camat Bumiaji Arief As Shidiqie dan Camat Batu. Kehadiran Wakil Walikota Batu tersebut didampingi pula  oleh Kepala Desa Sumbergondo, Kepala Desa Bulukerto, Kepala Desa Sidomulyo dan Lurah Temas. Beberapa kepala desa dan lurah berkesempatan hadir setelah mengikuti acara selamatan Dusun di Dusun Binangun desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji. Hadir pula perwakilan LPMD Desa Tulungrejo, Anggota BPD desa Tulungrejo, Kepala Dusun Gondang, Kepala Dusun Gerdu, Kepala Dusun Kekep dan Kepala Dusun Wonorejo, Ketua RT, Ketua RW, tokoh agama, tokoh pemuda, dan ibu-ibu PKK desa Tulungrejo
Tepat jam 15.40 acara pelantikan dan penanda tanganan Berita Acara Pelantikan dilaksanakan oleh Kepala Desa Tulungrejo Prasetyono. Dalam sambutannya  Kepala Desa Tulungrejo berpesan  agar  Nurhadi Kepala Dusun yang dilantik dapat  melaksanakan tugas Pokok dan fungsinya sebagai kepala dusun yaitu agar lebih meningkatkan keamanan di Dusunnya, melaksanakan tugas diwilayah kerjanya, melaksanakan tugas yang ditugaskan oleh Kepala Desa,  tentunya  akan mendapatkan hak berupa tanah bengkok dan tunjangan dari pemerintah desa Tulungrejo.

Rabu, 01 Mei 2013

Warga Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo protes keberadaan Q-Rak



Kingdom of QRAK Dibubarkan Warga
Kamis, 02/05/2013 00:21 WIB


Padepokan Qrak yang sudah kosong, setelah dibubarkan warga (dan)
Dikutip dari Memo Arema Batu — Padepokan Quark Reiki Atomic – Kundalini (QRAK) di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu nyaris diserbu massa. Beruntung aparat Kepolisian, TNI, Kades dan tokoh masyarakat setempat berhasil meredam kemarahan tersebut, hingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, warga mendesak agar padepokan yang selalu ramai dikunjungi orang dari luar kota ini ditutup. Hingga akhirnya Muspika Kecamatan Bumiaji pun menutup padepokan yang dikelola langsung oleh Grand Master QRAK, Rony Irianto ini.

Suasana padepokan yang selama ini selalu ramai dikunjungi oleh penganutnya ini, mulai Rabu (1/5/2013) sepi. Tempat ini hanya dijaga oleh dua orang laki-laki dan seorang perempuan. ”Sudah ditutup oleh warga, anda minta penjelasan saja kepada perangkat desa,” ujar seorang penjaga yang enggan disebut namanya. Menurut penjaga yang beberapa saat kemudian baru diketahui bernama Heru ini mengatakan sejak beberapa hari ini pengikut Qrak mengangkuti semua barang-barang yang ada di padepokan tersebut.